get app
inews
Aa Text
Read Next : Berikut Hasil Semifinal Wilayah NBA 2022-2023

12 Cara Menurunkan Asam Urat Tanpa Obat, Sesuai Anjuran Dokter

Selasa, 14 Februari 2023 | 16:56 WIB
header img
Ilustrasi Asam Urat. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Menurunkan kadar asam urat, memang bisa dilakukan dengan obat pereda nyeri NSAID atau kolkisin. Tapi menggunakan obat-obatan hanya akan meredakan sejenak, bukan membuat penyakit tersebut hilang.

Bila Anda ingin cara lain untuk mengatasi kambuhnya asam urat, sebenarnya ada cara di luar penggunaan obat-obatan. Adapun cara menurunkan asam urat tanpa obat yang dianjurkan oleh dokter, seperti dialnsir dari KlikDokter, antara lain:

1. Hindari Minuman Manis

Mengonsumsi minuman manis tak melulu hanya dihubungkan dengan diabetes. Minum minuman manis secara berlebihan juga akan meningkatkan risiko asam urat. Selain itu, minuman tersebut juga dapat akan menaikkan berat badan karena menambahkan pemasukan kalori harian.

2. Hindari Makanan Tinggi Purin

Makanan tinggi purin dapat meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh. Jenis makanan tinggi purin yang wajib Anda hindari, yaitu jeroan (hati, otak), daging merah, seafood, melinjo (emping), produk susu, kol, serta kacang-kacangan. Saat kondisi asam urat membaik, pantangan yang satu ini harus dipatuhi seterusnya.

Orang yang telanjur punya masalah asam urat wajib membatasi asupan makanan tinggi purin. Minuman beralkohol seperti bir dan lain sebagainya juga harus dikurangi.

3. Perbanyak Minum Air Putih

Ini mungkin menjadi obat atau cara menurunkan asam urat alami yang paling mudah dilakukan. Purin dikeluarkan dari tubuh melalui urine atau air kencing. Nah, dengan minum air putih yang banyak, ginjal akan memproduksi urine, lalu mengeluarkan purin tersebut saat Anda buang air kecil.

4. Minum Kopi

Penelitian membuktikan, orang yang minum kopi berisiko lebih rendah untuk mengidap asam urat tinggi. Wanita yang minum kopi sebanyak satu hingga tiga gelas akan terhindar dari asam urat hingga 22 persen dibandingkan orang yang tidak minum kopi sama sekali. Bahkan, wanita yang minum lebih dari empat gelas kopi, risiko terkena asam uratnya berkurang hingga 57 persen!

Kopi mengandung mineral, polifenol, dan kafein yang bisa meningkatkan metabolisme purin menjadi asam urat, lalu meningkatkan proses pembuangan asam urat melalui urine. Hal ini juga dapat mencegah asam urat untuk mengendap dan merusak tulang serta sendi.

5. Konsumsi Buah dan Sayur

Penderita asam urat dianjurkan untuk makan sayur dan buah sebanyak lima porsi setiap harinya. Makanan tersebut memiliki kandungan serat yang menjaga agar kadar gula darah dalam tubuh tetap stabil.

Mengonsumsi buah dan sayuran berserat turut membantu mempertahankan rasa kenyang. Dengan begitu, pengidap asam urat akan dari perilaku makan berlebihan. Pada akhirnya, jumlah purin yang masuk ke tubuh menjadi lebih rendah.

6. Menjaga Kesehatan Mental

Kesehatan mental wajib diperhatikan, apalagi bila Anda sedang dalam program menurunkan asam urat. Pasalnya, kondisi mental yang tidak stabil, stres, apalagi sampai depresi, dapat memicu proses peradangan di dalam tubuh.

Peradangan merupakan salah satu pemicu asam urat. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi mental agar tetap stabil adalah istirahat cukup dengan tidur setidaknya 8 jam setiap malam, olahraga teratur, meditasi, dan melakukan hobi atau aktivitas yang menyenangkan.

7. Konsumsi Suplemen Vitamin C

Selama ini, vitamin C erat sekali kaitannya dengan memelihara daya tahan tubuh. Padahal, vitamin tersebut juga bermanfaat untuk menurunkan kadar asam urat!

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Arthritis Care pada tahun 2011 menelaah soal pemberian vitamin C pada pasien dengan kadar asam urat tinggi. Hasilnya, mengonsumsi suplemen vitamin C 500 mg per hari dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam serum darah.

Alasan mengapa Vitamin C dapat menurunkan kadar asam adalah karena dia bersifat urikosurik. Artinya, vitamin C bisa membantu membuang asam urat dari dalam tubuh melalui urine.

Jika ingin mendapatkannya secara alami (bukan dari suplemen), Anda dapat mengonsumsi buah-buahan. Ingat, maksimal dosis yang dianjurkan adalah 500 mg per hari. Konsumsi lebih dari 2 gram vitamin C dalam sehari bisa memicu seperti nyeri lambung dan diare.

8. Mempertahankan Berat Badan Ideal

Sel lemak akan memproduksi lebih banyak asam urat daripada sel otot. Kelebihan berat badan akan membuat ginjal menjadi lebih sulit menyaring asam urat. Jika berat badan Anda berlebih, sebaiknya konsultasikan kepada ahli gizi.

9. Konsumsi Buah Ceri

Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa buah ceri dapat mengurangi risiko serangan asam urat. Studi pada tahun 2012 yang mengamati 633 orang dengan asam urat menemukan bahwa makan ceri selama 2 hari dapat menurunkan risiko serangan asam urat sebesar 35 persen. Hal ini berlaku jika dibandingkan dengan pengidap asam urat yang tidak makan ceri.

10. Konsumsi Jahe

Jahe sering digunakan untuk mengatasi peradangan. Sebuah studi menemukan mengoleskan jahe ke kulit dapat mengurangi rasa sakit yang berhubungan dengan asam urat.

Studi lain menunjukkan bahwa kadar asam urat tinggi dapat dikurangi dengan mengonsumsi jahe. Rebuslah air dengan 1 sendok makan parutan jahe. Rendam kain lap bersih ke dalam larutan tersebut. Selanjutnya, kompres ke bagian yang sakit setidaknya selama 15-30 menit.

11. Terapi Garam Epsom

Garam Epsom dipercaya dapat mencegah serangan asam urat. Cara menggunakannya mudah, Anda bisa mencampurkan 1 sampai 2 cangkir garam Epsom ke dalam bak mandi, lalu gunakan untuk berendam. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa magnesium yang terkandung di dalam garam Epsom tidak dapat diserap secara efektif untuk masuk ke dalam kulit.

12. Hindari Alkohol

Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi sehingga memicu kadar asam urat menjadi tinggi. Ginjal akan menyaring produk alkohol terlebih dahulu daripada asam urat. Beberapa minuman alkohol seperti bir juga tinggi kandungan purin.

Anda sudah mengetahui bermacam cara untuk menurunkan asam urat secara alami alias tanpa obat. Perlu diingat bahwa penyakit ini tidak bisa sembuh. Tetapi, Anda tetap bisa mengendalikan agar gejalanya tidak selalu kambuh.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut