JAKARTA, iNewsKarawang.id - Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani menegaskan bahwa sejumlah komoditas pangan termasuk beras dalam kondisi aman.
Menurut Rachmi, kalau dari prognosa nasional untuk kondisi pangan 12 komoditas yang dipantau saat ini persediaannya cukup termasuk beras.
"Hingga akhir Desember, ketersediaan beras diprediksi masih mencapai angka 6,7 sampai 6,9 juta ton," ujarnya dalam program Market Review di IDX Channel, Selasa (29/11/2022).
"Dengan angka produksi untuk November sampai Desember ini masih angka prediksi moga-moga tidak ada gangguan di produksi sehingga angka tersebut bisa tercapai," jelasnya.
Namun menurutnya ada satu masalah. Yakni persediaan beras yang dipegang oleh pemerintah melalui Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) jumlahnya kurang dari 600 ribu ton.
Padahal pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk mengamankan pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) minimal 1,2 juta ton per tahunnya.
Rachmi menerangkan bahwa belum tercapainya target CBP dikarenakan kurang maksimalnya penyerapan yang dilakukan oleh Bulog pada semester I, padahal menurutnya dari tahun ke tahun puncak panen padi ada pada semester I.
"Seharusnya idealnya penyerapan yang dilakukan oleh BUMN untuk cadangan beras pemerintah itu dilakukan maksimal Di semester 1, karena pada saat itu petani punya surplus produksi dan itu juga sekaligus memberikan jaminan harga dan pasar untuk produk petani semester 1 dimaksimalkan pengadaannya," jelasnya.
Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC), Zulkifli Rasyid menyebut pedagang justru memproyeksikan beras tidak cukup hingga Februari 2023. Menurutnya
stok beras saat ini sangat menipis.
"Kami sebagai pelaku pasar, kalau mengetahui surplus kan harusnya lebih. Tapi kenyataannya sekarang ini mulai di bulan Agustus kemarin itu stok beras berkurang dan menipis sampai saat ini," ujarnya dalam dialog Polemik Menimbang Impor Beras di Tengah Klaim Surplus yang diselenggarakan oleh PATAKA, Selasa (29/11/2022).
"Ini kelihatannya, kritis-kritisnya nanti akan terjadi di Desember, Januari dan Februari," tambahnya.
Editor : Boby