Bang Udin bercerita bahwa ia terlahir dalam keadaan normal. Dia sudah menggeluti dunia memenah sejak tahun 2016. Sayangnya, pada tahun 2017 sebuah insiden mengenaskan terjadi.
Bang Udin harus kehilangan salah satu tangannya setelah terjatuh dari pohon kelapa. Ia menjalani operasi untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan. Keadaan tidak membaik, tangannya mengalami infeksi dan harus diamputasi.
Setelah amputasi, Bang Udin harus beradaptasi kembali dalam dunia panahan. Bang Udin tidak patah semangat dan ikhlas dalam menerima keadaannya.
Keterbatasan bukan halangan bagi Bang Udin untuk terus berprestasi. Bang Udin mengaku awalnya cukup sulit baginya untuk bangkit.
Pasalnya, Bang Udin harus menembak busur panah menggunakan giginya. Mulutnya berkali-kali harus berdarah dan tidak bisa makan.
Perjuangan Bang Udin selama ini tidak sia-sia. Kisahnya inspiratifnya menjadi motivasi bagi kaum muda Indonesia. Berdasarkan komentar di Twitter, hingga saat ini bubur ayam Bang Udin masih beroperasi. Bubur ayam Bang Udin dioperasikan oleh asistennya.
Demikian Kisah Bang Udin, tukang bubur yang berhasil raih medali emas di ASEAN Para Games 2022. Semoga menginspirasi.
Editor : Boby