Sementara itu, telur ini berasal dari ayam yang diberikan makanan vegetarian. Ayam betina dipelihara di dalam ruangan dan dilarang mematuk cacing atau serangga di tanah.
6. Telur yang Dipasteurisasi
Jenis telur yang satu ini dipanaskan 60 derajat Celsius selama 3½ menit, sehingga bisa membunuh bakteri apa pun tanpa dimasak dulu.
Ideal untuk wanita hamil, anak-anak, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah. Karena, proses pasteurisasi secara signifikan mengurangi risiko penyakit dari makanan yang mungkin terdapat Salmonella.
7. Telur yang Diperkaya Omega-3
Pakan ayam dilengkapi dengan sumber asam lemak omega-3, seperti biji rami. Ketika ayam mencerna biji rami, kandungan alpha-lipoic acid (ALA) di dalam biji rami akan pecah menjadi docosahexaenoic acid (DHA) dan asam lemak yang dipindah ke kuning telur. Satu butir telur omega-3 biasanya mengandung 340 mg ALA dan 75-100 mg DHA.
Sementara itu, ada studi yang membandingkan antara telur organik, telur konvensional, dan telur yang diperkaya omega-3. Hasil dari studi tersebut menunjukkan, telur organik memiliki kadar protein, kalium, dan tembaga yang lebih tinggi. Telur konvensional mengandung lebih banyak magnesium dan zat besi. Lalu, telur omega-3 menyimpan mangan dan kalsium yang lebih tinggi.
Mengubah pakan ayam ternyata dapat mengubah kandungan nutrisi dalam telur. Namun, tak bisa dipilih telur yang paling sehat. Ini karena ketiganya memiliki kelebihan nutrisi yang berbeda-beda (semuanya baik untuk kesehatan).
Jadi secara keseluruhan, manfaat telur-telur ayam di atas sama. Telur merupakan sumber protein dan omega-3 yang baik. Perlu diketahui juga, harga telur ayam selain telur ayam konvensional agak lebih mahal.
Bila kamu memiliki bujet yang cukup dan ingin memberikan kehidupan yang lebih baik pada hewan penghasil telur, tak ada salahnya untuk memilih jenis telur cage-free eggs, free-range, atau organik.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul Yuk Kenali 7 Jenis Telur Ayam yang Ada dan Manfaatnya
Editor : Boby