get app
inews
Aa Text
Read Next : Berikut Hasil Semifinal Wilayah NBA 2022-2023

Tenang, Cacar Monyet Tidak Akan Jadi Pandemi

Minggu, 21 Agustus 2022 | 19:56 WIB
header img
Ilustrasi cacar monyet (Foto: Antara/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/tm (REUTERS/DADO RUVIC)

JAKARTA, iNews.id - Kasus monkeypox atau cacar monyet sudah masuk ke Indonesia. Masyarakat diminta tetap waspada. 

Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman menyebut cacar monyet memiliki potensi kemungkinan kecil menjadi pandemi sebagaimana Covid-19. Pasalnya, persoalan pandemi bukan hanya menyangkut wabah besar, tapi juga bekal imunitas masyarakat di dunia.

"Setidaknya, 30 persen lebih penduduk dunia ini punya kekebalan terhadap monkeypox, yang ini asalnya dari proteksi proteksi silang dari vaksinasi smallpox itu, nah ini yang menbedakannya dengan Covid-19 sehingga potensi itu mengecil," ujarnya, Minggu (21/8/2022).

Menurutnya, sejauh ini dunia juga sudah memiliki vaksin guna menangkal cacar monyet, malah sudah ada pula obatnya sehingga cacar monyet merupakan penyakit yang berbeda dengan Covid-19. Cacar monyet sejauh ini sudah merebak di 50 negara di dunia, begitu juga dengan Indonesia.

"Karena perilakunya kelompok beresikonya ada di Indonesia. Jadi, ini perkara kecepatan kita dalam menemukan karena kalau ketemunya sekarang sebetulnya yah sudah lama dia ada di sini, setidaknya 3 atau 4 minggu lalu dan ini tak usah mengherankan kita karena ini penyakit dengan masa inkubasi yang lama dan sekali lagi perilakunya ada," tuturnya.

Dia memperkirakan, di Indonesia kemungkinan besar cacar monyet sudah masuk sejak 3-4 minggu lalu meski baru diketemukan baru-baru ini. Pasalnya, di Indonesia juga ada kelompok dengan risiko tinggi terpapar cacar monyet, seperti di komunitas atau kelompok gay, biseksual, dan orang-orang yang melakukan hubungan seks sejenis.

"Nah ini kan jaringannya (kelomlok hubungan sejenis) ada di mana-mana saat ini, mereka juga umumnya orang-orang muda, kita bisa lihat dari karakter atau data distribusi kasus ini mayoritas 90 persen lebih memang di kelompok ini. Indonesia juga kita tahu ada," katanya.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut