Banyak kisah mualaf cantik yang menyentuh hati. Momen mereka menerima hidayah Allah Subhanahu wa ta'ala, memantapkan hati untuk memeluk agama Islam, hingga harus menghadapi pertentangan dari keluarga.
Kisah serupa dialami oleh Diah, seorang mualaf asal Solo, Jawa Tengah. Dia memutuskan memeluk agama Islam sejak tahun 2018.
Perjuangannya untuk memutuskan menjadi seorang mualaf pun tidak mudah. Diah harus menghadapi ibundanya yang marah besar dan menangis histeris saat mengetahui dirinya menjadi seorang mualaf. Bagaimana kisah Diah?
"Waktu non-Muslim, saya jujur, hidup saya kayaknya begini-begini terus enggak ada perubahan," kata Diah, seperti dikutip dari kanal YouTube KM-id, Kamis (18/8/2022).
Diah akhirnya bertemu dengan teman curhat yang bisa berbagi soal ilmu agama. Mulai dari situ, dia tertarik untuk mendalami agama Islam.
Setelah mendalaminya, Diah mengalami pergulatan batin. Ia memerlukan waktu satu bulan untuk memantapkan hati menjadi seorang Muslim.
Akhirnya pada 2018, Diah mengucapkan dua kalimat syahadat di sebuah kajian di Solo. Di sinilah cobaan itu datang, yakni pertentangan-pertentangan hadir dari keluarga terdekatnya.
Sang ibu tentu tidak bisa menerima keputusannya. Dia mengisahkan saat itu ibundanya marah besar dan menangis histeris.
Beruntungnya, ada kakak perempuannya yang membela, karena dirinya sudah lebih dulu memeluk Islam. Sang kakak diketahui sudah menjadi mualaf karena ikut suaminya.
"Pas ibu tahu, kakak dimarahi, karena disangka aku ikut kakak," ujar Diah.
Seiring berjalannya waktu, sang ibu akhirnya dapat menerima keputusannya. Bahkan kini dia tahu bahwa putrinya sering mengikuti kajian agama Islam.
"Tapi akhirnya ibu bisa menerima aku sebagai Muslimah," pungkasnya.
Editor : Boby