“Kami melakukan banyak diskusi, terutama tentang bagaimana Tesla dapat membangun industrinya dari hulu ke hilir, end-to-end mulai dari smelter kemudian membangun industri katoda dan prekursor, membangun baterai EV, membangun baterai lithium dan kemudian pabrik kendaraan. Semuanya ada di Indonesia, karena itu sangat efisien. Itu yang saya tawarkan,” kata Presiden Jokowi.
Jokowi menegaskan, pemerintah tegas ingin membangun ekosistem industri untuk baterai lithium di dalam negeri. Pasalnya, Indonesia memiliki cadangan timah, tembaga, nikel, kobalt, dan bauksit yang melimpah. Beberapa di antaranya pun merupakan bahan utama untuk baterai kendaraan listrik.
Jokowi juga telah memutuskan untuk melarang ekspor komoditas utama, seperti nikel. Batu bara pada tahun 2021 dan minyak nabati pada bulan April. Langkah terakhir ditujukan untuk menstabilkan harga domestik.
"Tidak saya pikir itu bukan proteksionisme. Tapi kita ingin nilai tambah itu ada di Indonesia. Jika kita tetap mengekspor bahan mentah, yang mendapat nilai tambah adalah negara lain,” ujarnya.
Editor : Boby