Terkait pembunuhan jurnalis Inggris Dom Phillips dan pakar pribumi Bruno Pereira, polisi menyatakan, delapan orang menjadi tersangka.
Tiga tersangka sudah ditahan. Sedangkan lima orang lagi yang diduga membantu menyembunyikan mayat mereka kini telah diidentifikasi.
Diketahui, Phillips dan Pereira hilang saat dalam perjalanan tugas pelaporan di Lembah Javari terpencil di barat jauh Brasil pada 5 Juni lalu.
Mayat mereka diidentifikasi pada Jumat (17/6/2022), setelah salah satu tersangka yang ditahan - Amarildo da Costa de Oliveira - dilaporkan mengaku mengubur jenazah mereka dan membawa polisi ke tempat yang jauh di dalam hutan hujan di mana jenazah mereka ditemukan.
Saudaranya, Oseney da Costa de Oliveira, juga ditangkap, tetapi membantah terlibat.
Penangkapan ketiga terjadi pada Sabtu (18/6/2022) terhadap seorang tersangka bernama Jeferson da Silva Lima - juga dikenal sebagai Pelado da Dinha - yang menyerahkan diri setelah kabur.
Outlet berita Brasil O Globo melaporkan bahwa lima tersangka baru diduga juga membantu menyembunyikan mayat di daerah yang sulit dijangkau yang tidak mungkin ditemukan polisi jika mereka tidak dipandu ke sana.
Tidak ada nama atau rincian lebih lanjut tentang tersangka baru yang diberikan.
Polisi juga mengatakan pada Sabtu (18/6/2022) bahwa Phillips dan Pereira telah ditembak dengan amunisi berburu. Polisi menambahka Phillips ditembak sekali, sementara Pereira ditembak tiga kali.
Phillips - kontributor tetap Guardian - sedang meneliti sebuah buku di wilayah Amazon. Adapun Pereira - yang memiliki pengetahuan luas tentang masyarakat adat – bertugas sebagai pemandu Phillips dan memperkenalkan dia ke kontak yang terkait dengan penelitian.
Wilayah Lembah Javari tempat keduanya bepergian adalah rumah bagi ribuan penduduk asli dari lebih dari 20 kelompok yang hidup terisolasi dari dunia luar.
Daerah ini juga dikenal dengan kegiatan penangkapan ikan, penambangan, penebangan, dan perdagangan narkoba secara ilegal.
Konflik kekerasan antara berbagai kelompok kriminal, agen pemerintah dan masyarakat adat diketahui terjadi, dan dilaporkan didokumentasikan oleh Phillips dan Pereira.
Kelompok hak adat mengatakan Pereira juga telah menerima ancaman pembunuhan sebelum melakukan perjalanan.
Editor : Boby