KARAWANG, iNews.id - Kurang dari seminggu akan turun keputusan DPP Partai Demokrat soal pemenang duel Cellica Nurrachadiana dan Pendi Anwar. Salah satu dari keduanya bakal duduk di kursi Ketua DPC Demokrat Karawang.
Cellica Nurrachadiana mengantongi 21 rekomendasi pengurus PAC (Pengurus Anak Cabang), sedangkan Pendi Anwar mendapat dukungan 9 PAC.
Ketua Steering Committee Muscab Demokrat Karawang, Nana Kustara mengatakan jumlah suara PAC belum tentu jadi penentu kemenangan. Sebab penentuan Ketua DPC Demokrat sepenuhnya jadi kewenangan DPP Partai Demokrat yang dinahkodai AHY (Agus Harimurti Yudhoyono).
"Nanti hasil dari verifikasi administrasi saat pendaftaran dari kedua calon akan kami kirimkan ke DPP, nanti finalnya DPP yang memutuskan," timpalnya.
Cellica Nurrachadiana berpotensi menang telak dalam kontestasi ini. Modal yang ia miliki lebih dari cukup untuk duduk kembali di kursi Ketua DPC tanpa mengakomodasi barisan Pendi Anwar.
Akses Cellica ke Cikeas melampaui Pendi Anwar. Cellica dekat dengan keluarga SBY. Kedekatan ini merupakan tiket utama untuk melenggang jadi pemenang.
Bahkan bupati dua periode itu pernah dipercaya sebagai saksi sidang KLB (Kongres Luar Biasa) Demokrat kubu Moeldoko pada November tahun lalu. Saat itu Cellica ditunjuk sebagai saksi fakta dalam sidang lanjutan gugatan kubu Moeldoko terhadap Menkum HAM Yasonna Laoly atas penolakan pengesahan agenda yang disebut KLB Partai Demokrat di Deli Serdang Sumatera Utara.
Peran Cellica sebagai saksi di sidang itu menunjukkan kalau dirinya sudah lolos dalam ujian kesetiaan dan loyalitas pada keluarga Cikeas. Saat Demokrat terancam dualisme, Cellica masih berdiri di sisi Cikeas.
Cellica juga unggul dalam dukungan suara PAC. Tiga kader Demokrat Karawang yang awalnya ikut kontestasi, secara sukarela menghimpun suara mereka untuk Cellica. Ketiganya adalah Zenal Aripin, Oma Miharja Rizki, dan Bayu.
Saat verifikasi faktual dan administrasi di DPD Demokrat Jawa Barat berlangsung, awalnya Cellica mengantongi 17 dukungan. Di akhir, ia mendapat tambahan dukungan.
"Bertambah empat dukungan yang berasal dari Bayu. Total jadi 21 dukungan PAC," kata Nana.
Dari jauh-jauh hari, Cellica sudah mengirim sinyal kemenangan.
Cellica mengunggah foto di akun Instagram pribadi miliknya di sela tahapan verifikasi di Bandung.
Terlihat dalam foto, Cellica nampak rukun dengan sejumlah anggota DPRD dari fraksi Demokrat. Tentu saja tanpa Pendi Anwar.
"Ketika kau membuat komitmen, kau telah membangun harapan. Ketika kau menepati janji, kau telah membangun kepercayaan," tulis dia melalui akun Instagramnya @cellicanurrachadiana.
Dalam foto tersebut ada Oma Miharja Rizki, Deddy Indrasetiawan, dan Budianto.
Oma Miharja merupakan kader Demokrat yang sempat disinggung Pendi Anwar sebagai kontestan calon Ketua DPC Demokrat Karawang. Belakangan, Oma mundur dari kontestasi dan menyerahkan dukungan PAC miliknya ke Cellica.
Sementara Deddy sempat berseteru dengan Pendi Anwar soal jabatan Ketua DPRD Karawang. Deddy menyinggung soal komitmen periode 2,5 tahun sekali dan meminta Pendi mundur secara sukarela dari kursi Ketua DPRD. Ia menyodorkan nama Budianto sebagai pengganti Pendi.
Deddy juga sempat melempar isu soal Ketua DPC Demokrat Karawang yang akan kembali diduduki Cellica. Ia bilang suara kader sudah bulat untuk kembali mendukung Cellica.
Sumber redaksi di internal Demokrat sempat membocorkan makna dari unggahan foto tersebut. Budianto dijanjikan posisi Ketua DPRD Karawang menggeser Pendi, Deddy diposisikan sebagai sekretaris yang lagi-lagi menggeser posisi Pendi, dan Oma duduk sebagai bendahara partai. Sementara Zenal Aripin, mantan kontestan calon Ketua DPC Demokrat akan dijanjikan posisi calon bupati dari Demokrat.
Skuad baru ini akan diumumkan pada Muscab serentak Partai Demokrat di Bandung, Kamis (16/6) nanti.
Sumber kami juga bilang, siapa pun pemenangnya, kemungkinan besar salah satu kandidat akan melakukan restrukturisasi untuk membersihkan kepentingan lawan politik.
Tidak mau kalah, Pendi membalas sinyal dari Cellica. Ia mengunggah dua video di Instagram miliknya.
Video pertama menampilkan Pendi Anwar bersama pengurus sembilan PAC yang mendukungnya. Pendi memimpin mereka meneriakkan yel-yel kemenangan.
"Demokrat, siap. Demokrat, siap. AHY, presiden. Pendi Anwar, menang. Pendi Anwar, menang," teriak Pendi dan pendukungnya.
Sedangkan di video kedua menampilkan dirinya diantar para pendukungnya menuju lokasi verifikasi. Beda dengan video pertama, di video kedua tersebut Pendi menyisipkan lagu Unstoppable-nya Sia. Pendi seolah menegaskan kalau ia tidak terhentikan.
Akademisi sekaligus pengamat politik Gili Argenti menuturkan, kemenangan dari calon kandidat Cellica Nurrachadiana maupun Pendi Anwar dalam memperebutkan kursi Ketua DPC berlogo bintang mrcy itu akan ditinjau dari seberapa kuat pengaruh kedua belah pihak dalam melakukan lobi-lobi politik.
Dosen Ilmu Pemerintahan Unsika (Universitas Singaperbangsa Karawang) ini menuturkan jabatan keduanya di pucuk pimpinan eksekutif dan legislatif membawa keuntungan tersendiri bagi keduanya.
"Kedua politisi ulung di Kabupaten Karawang yang saat ini duduk sebagai pucuk pimpinan di lembaga eksekutif maupun legislatif memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan lobi-lobi politik untuk mencapai tujuannya," katanya.
"Posisi dari dua kandidat di lembaga pemerintahan sangat strategis dalam menentukan arah dinamika politik ke depan," tambahnya.
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait