Disebutkan juga, ia saat berkunjung ke tempat tinggal S (14), yang berada di kawasan hutan perhutani tepatnya di Desa Parungmulya, Kecamatan Telukjambe Barat. Ternyata, S (14) termasuk dalam kategori keluarga kurang mampu. Ayah S (14) yang bernama Sali (45) merupakan penjual arang kayu dan memiliki 4 orang anak, sedangkan S anak ketiga.
"Saat ditanya Komnas PA, Sali mengaku anaknya S dikenal baik meski ia harus putus sekolah," timpalnya
Berdasarkan hal itu, soal S (14) yang memiliki keterbelakangan mental dan depresi sehingga melakukan bunuh diri, terbantahkan.
"Tapi ternyata setelah kita gali informasi dan beberapa bukti pendukung berupa dokumen administrasi kependudukan dan buku beasiswa sekolah, putus sekolah saat kelas 6 SD, terus 3 hari setelah lebaran lanjut bantu kakak iparnya," katanya.
Sementara, untuk tanda kekerasan, kata Wawan bisa ditanyakan ke aparat kepolisian. Pasalnya, Komnas PA Jabar tidak mengikuti kegiatan penemuan mayat S (14).
"Ada beberapa fakta di lapangan yang berhasil kita ungkap, tetapi karena ini bisa menjadi informasi dan fakta awal lidik pihak kepolisian, kita akan sampaikan ke pihak kepolisian,"pungkasnya
Editor : Boby
Artikel Terkait