Artikel ini akan membahas keutamaan yang terdapat pada sholat tarawih. Sholat tarawih dilaksanakan di malam hari selama bulan Ramadhan. Ini termasuk qiyamul lail atau sholat malam.
Dilansir dari Muslim.or.id, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc mengungkapkan bahwa sholat tarawih diartikan sebagai istirahat, hal ini lantaran orang yang melakukan sholat tarawih beristirahat setelah melaksanakan sholat empat rakaat.
Para ulama sepakat bahwa sholat tarawih hukumnya adalah sunah (dianjurkan). Bahkan menurut Ahnaf, Hanabilah, dan Malikiyyah; hukum sholat tarawih adalah sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan).
Sholat tarawih dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan. Sholat tarawih merupakan salah satu syiar Islam. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 2/9631)
Nah, berikut ini lima keutamaan sholat tarawih yang selalu dikerjakan kaum Muslimin setiap malam-malam bulan Ramadhan.
1. Mendapat ampunan dosa yang telah lalu
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari Nomor 37 dan Muslim 759).
Hal yang dimaksud qiyam Ramadan adalah sholat tarawih sebagaimana diterangkan An-Nawawi. (Syarh Muslim, 3/101)
Hadis ini memberitahukan bahwa sholat tarawih bisa menggugurkan dosa dengan syarat karena iman yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala dari Allah, bukan karena riya’ atau alasan lainnya. (Fathul Bari, 6/290)
Yang dimaksud “pengampunan dosa” dalam hadist ini adalah bisa mencakup dosa besar dan dosa kecil berdasarkan tekstual hadits, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul Mundzir. Namun An-Nawawi mengatakan bahwa yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah khusus untuk dosa kecil. (Lihat Fathul Bari, 6/290)
2. Sholat tarawih bersama imam seperti sholat semalam penuh
Dari Abu Dzar, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda:
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
"Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh." (HR Ahmad dan Tirmidzi. Syekh Al Albani dalam Al Irwa’ 447 mengatakan hadis ini shahih)
Hal ini sekaligus merupakan anjuran agar kaum muslimin mengerjakan sholat tarawih secara berjamaah dan mengikuti imam sampai selesai.
3. Sholat tarawih adalah seutama-utamanya sholat
Ulama-ulama Hanabilah (Mazhab Hambali) mengatakan bahwa seutama-utamanya sholat sunah adalah sholat yang dianjurkan dilakukan secara berjamaah. Sebab, sholat seperti ini hampir serupa dengan sholat fardhu.
Kemudian sholat yang lebih utama lagi adalah sholat rawatib (sholat yang mengiringi sholat fardhu, sebelum atau sesudahnya). Sholat yang paling ditekankan dilakukan secara berjamaah adalah sholat kusuf (sholat gerhana) kemudian sholat tarawih. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Quwaitiyyah, 2/9633)
4. Bisa meraih lailatul qadar
Seorang mukmin diperintahkan memperbanyak dan bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah pada 10 malam terakhir bulan Ramadan. Sebab di 10 malam yang terakhir inilah terdapat lailatul qadar yang Allah Subhanahu wa ta'ala telah mengabadikannya dalam firman-Nya:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
"Malam lailatul qadar adalah lebih baik dari 1.000 bulan." (QS Al Qadar: 3)
Terdapat riwayat yang menerangkan tentang pahala menghidupkan malam lailatul qadar yaitu sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau." (HR Bukhari Nomor 1768 dan Muslim 1268)
5. Lebih dekat dengan Allah Ta'ala
Qiyam Ramadan atau mengisi malam-malam Ramadan dengan mendirikan sholat merupakan ibadah yang paling agung dan kesempatan seorang hamba mendekatkan dirinya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala di bulan yang mulia ini.
Al Hafidz Ibnu Rajab berkata, "Ketahuilah sesungguhnya dikumpulkan bagi seorang mukmin di bulan Ramadan dua jihad sekaligus bagi dirinya: Jihad untuk berpuasa di waktu siang, dan jihad di waktu malam untuk menghidupkan malam dengan qiyamul lail. Maka barang siapa yang menghimpun dua jihad ini sekaligus akan diberikan pahalanya dengan tanpa ada batasan."
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Boby
Artikel Terkait