Selain wisata kuliner, Desa Wisata Cinta Laksana juga memiliki potensi wisata minat khusus, seperti pengamatan burung migran yang dikelola oleh masyarakat. Menurut Asep, potensi tersebut memungkinkan integrasi antara wisata gastronomi, wisata alam, dan edukasi lingkungan.
“Konsep wisata terpadu ini diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah, khususnya mereka yang mencari pengalaman wisata berbasis budaya dan kearifan lokal,” jelasnya.
Ia berharap, pengembangan wisata gastronomi yang berkelanjutan dapat menjadikan Desa Wisata Cinta Laksana sebagai ikon wisata kuliner daerah sekaligus penggerak ekonomi masyarakat.
“Karawang memiliki potensi lengkap, mulai dari alam, budaya, hingga gastronomi. Desa Cinta Laksana menjadi contoh pengembangan destinasi wisata yang berkelanjutan,” pungkas Asep.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait
