“Kerasa banget bedanya waktu sekolah libur, jalanan lancar. Begitu sekolah masuk, langsung macet total,”tambahnya.
Fauzan mengaku pernah beberapa kali terlambat masuk kerja akibat terjebak kemacetan, namun perusahaannya masih bisa memahami kondisi tersebut.
“Alhamdulillah belum dipotong, tapi kalau terus-terusan begini ya bisa berpengaruh juga ke gaji. Kita kan buruh, telat sedikit saja kadang risikonya besar,” ujarnya.
Ia berharap Pemkab Karawang dan Pemprov Jawa Barat mengevaluasi kebijakan tersebut. Menurutnya, kondisi Karawang sebagai daerah industri seharusnya menjadi pertimbangan utama sebelum menerapkan kebijakan seragam di seluruh wilayah.
“Kalau bisa, ya jangan diterapkan di Karawang. Ini kan daerah padat aktivitas, buruh banyak yang berangkat pagi. Atau paling nggak, jalan dilebarin, atau sediakan angkutan umum buat pelajar. Biar nggak semua naik motor,” tandasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait
