Dengan sistem ini, menurutnya, ancaman serangan hama pun bisa ditekan. "Produksi padi juga meningkat, mencapai lebih dari 6 ton per hektar," imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut juga Mardiono mendorong petani kecil yang lahannya terbatas untuk membentuk kelompok tani agar bisa menerapkan sistem ini secara lebih efisien.
"mahal dan langkanya pupuk kimia di pasaran akibat rantai distribusi yang panjang. Namun, kebijakan Presiden Joko Widodo yang menyalurkan pupuk langsung dari pabrik ke petani telah cukup membantu, tetapi tetap perlu dikurangi ketergantungannya," kata dia.
Oleh karenanya, opsi yang bisa digunakan saat ini ialah sistem pertanian sirkular. Ia juga berharap Program pertanian sirkular ini menjadi model nasional untuk memperbaiki kualitas tanah, meningkatkan hasil pertanian, dan menyejahterakan petani secara berkelanjutan.
“Jawabannya sekarang bisa. Kita bisa kurangi pupuk kimia dan beralih ke pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis," tandasnya.
Usai melakukan diskusi dan panen raya, UKP Mardiono beserta rombongan melanjutkan peninjauan ke lokasi peternakan dan pengolahan pupuk organik milik Pak Darmono yang berkolasi di Desa Dawuan Timur, Kecamatan Cikampek.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait