Disana, Pak Darmono menjelaskan bahwa proses pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk organik ini cukup panjang.
"Disini, kotoran ternak sapi tidak kita buang. Kita olah menjadi pupuk. Untuk prosesnya sendiri, kotoran masuk ke kolam penampungan yang dicampurkan dengan air serta dicampurkan kembali dengan beberapa zat," kata Darmono.
Setelah melalui masa fermentasi, tambah Darmono, pupuk diuji kembali dan baru bisa digunakan.
"Harga 1 kolam pupuk organik ini lebih mahal daripada hewan ternaknya," ucapnya.
Sementara itu, Untuk pakannya sendiri, hewan ternak disini menggunakan campuran rumput gajah, air dan ampas tahu.
"Kebersihan peternakan juga dijaga untuk menjaga kualitas hasil pupuk dan ternak disini," tuturnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait