JAKARTA, iNewsKarawang. id-Pasca penyelenggaraan Pilpres dan Pileg 2024, pasti akan ada agenda-agenda pembangunan selanjutnya, tentunya ada harapan dan dinamika.
Demikian pesan Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, yang disampaikan Brigjen Trunoyudo dalam Dialog Publik Divisi Humas Polri, di Kebayoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (29/5/2024).
"Tentunya dialog ini akan memperkuat persatuan bangsa untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,"ujar Trunoyudo dalam keterangannya.
Sementara itu, Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan, Bambang P.S. Brojonegoro menyampaikan ada beberapa syarat yang harus dilalui Indonesia untuk menjadi negara maju. Ia menyebut, income perkapita harus setara 14 ribu - 15 ribu dollar AS, gini ratio di bawah 0,3%, dan tingkat kemiskinan 1%.
"Kalau income perkapita 15 ribu dollar AS tapi ketimpangan tinggi, dan tingkat kemiskinan melebihi 2 persen itu bukan negara maju," ungkap Bambang.
Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi RI itu, Indonesia punya peluang emas menjadi negara maju seperti dulu diraih Jepang dan Korsel, karena ada bonus demografi. Persoalannya bagaimana strategi pemerintah dalam memanfaatkan bonus tersebut.
Ia pun mendukung langkah pemerintah melakukan hilirisasi sumber daya alam, sehingga memberikan peluang berkembangnya industri manufaktur sebagaimana dulu dilakukan oleh Jepang dan Korsel.
Namun Bambang mengingatkan, jangan berpikir mewujudkan Indonesia Emas itu proyek 5 tahunan, karena masih 20 tahun lagi. Karena itu, ia menegaskan perlunya kesinambungan pembangunan siapapun pemimpinnya.
"Jangan setiap pemimpin baru ingin merombak kebijakan mulai dari awal, ini seolah-olah pemerintah sebelumnya tidak melakukan apapun," tutur Bambang.
Lalu, Staf Khusus Menteri PPN/Kepala Bappenas, Chairil Abdini menambahkan, guna mewujudkan kesinambungan pembangunan Bappenas telah menyerahkan konsep RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) 2024-2045 ke DPR agar disahkan menjadi Undang-Undang.
"Kalau sudah menjadi Undang-Undang siapapun pemimpinnya harus melaksanakan," tukas Chairil.
Operasi Cooling System
Karo Binopsnal Baharkam Polri, Brigjen Erwin Kurniawan mengaku, bersyukur karena dibanding Pilpres sebelumnya residu politik yang ditimbulkan dalam Pilpres 2024 cenderung rendah. Namun demikian, untuk mendukung kesinambungan pembangunan Polri melakukan cooling system untuk merajut persatuan dan kesatuan bangsa.
"Dengan Nusantara Cooling System kita merangkul semua tokoh, dan juga melakukan patroli cyber untuk mencegah miskomunikasi yang merugikan," tutur Erwin.
Adapun pengurus Kadin Pusat, Handoko Santosa menambahkan pentingnya belanja rumah tangga dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Handoko, belanja rumah tangga masih menjadi penopang ekonomi nasional. Ia meyakini kalau income perkapita bisa mencapai 14 - 15 ribu dollar AS, maka daya beli masyarakat aka meningkat, sehingga produksi manufaktur juga meningkat drastis.
Editor : Boby
Artikel Terkait