KARAWANG, iNewskarawang.is - Persoalan pengelolaan sampah masih menjadi "Pr" di Kabupaten Karawang. Pasalnya, bukan hanya dilingkungan padat penduduk, pemandangan sampah berserakan juga terjadi di beberapa lokasi destinasi wisata di Kabupaten Karawang, salah satunya di Pantai Tanjungpakis dan samudera baru.
Hal tersebut juga diakui oleh Kepala Bidang Kebersihan, Pengelolaan Sampah dan Limbah DLH Karawang, Guruh Sapta. Dikatakan Guruh, terkait persoalan sampah memang tiada habisnya. Sebab, katanya, untuk pengelolaan sampah sendiri butuh kesadaran semua pihak, apalagi soal kebersihan dan pengelolaan sampah di sektor destinasi wisata.
"Soal sampah memang enggak ada habisnya. Tapi, semua bisa diselesaikan secara perlahan jika dikerjakan dengan penuh kesadaran bersama, baik antar instansi maupun masyarakat sekitarnya," kata Guruh kepada pewarta, Senin,(16/10/2023)
"Untuk pantai Tanjungpakis, memang pengelolaan sampahnya kurang baik. Tapi itukan ada pihak pengelolanya, dan seharusnya mereka mampu untuk berkoordinasi, setidaknya melakukan pemilahan sampah sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS)," imbuhnya
Masih kata Guruh, soal sampah di sektor destinasi wisata itu merupakan ranah dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).
Dan menurutnya, jika memang harus dibicarakan bagaimana pengelolaan sampah disektor destinasi wisata di Karawang seharusnya dibicarakan bersama karena persoalan tersebut melibatkan peran antar kedua instansi dan juga masyarakat sekitar
"Ya seharusnya dibicarakan bersama dengan Disparbud. Bagaimana keinginan pengelolaan sampah di sektor destinasi wisata di Karawang. Dan alangkah baiknya melibatkan juga masyarakat serta Bumdes untuk pengelolaannya,"jelasnya
Sambungnya, Ia mengakatan jika pengelolaan sampah yang baik juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan perekonomian. Dan juga, muatan sampah yang harus ditampung di TPS juga menjadi semakin sedikit karena menyisakan residu sampah hasil pengelolaan saja.
"Sampah non-organik dan organik bisa dikelola dan didaur ulang, bahkan bernilai ekonomis yang cukup tinggi jika benar-benar dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Tidak hanya bernilai ekonomis, sampah yang seharusnya menumpuk hanya akan menyisakan residu sampah yang sudah diolah, dan itu akan meminimalisir muatan sampah di Karawang," katanya
Dengan hal tersebut, Guruh juga mengatakan jika dalam canangan tersebut jangan membicarakan soal PAD terlebih dahulu, sebab yang utama ialah asas manfaat bagi masyarakat sekitar.
"Jangan bicara soal pendapat daerah dulu jika bicara pengelolaan sampah, karena jika bicara pengelolaan sampah akan lebih mengutamakan maanfaat serta pemberdayaan masyarakat, khususnya Desa itu sendiri. Dan harus ada pilot projects dalam rencana tersebut. Setelah berjalan, barulah bicara soal PAD," tuturnya
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait