JAKARTA, iNewsKarawang.id - Alquran merupakan kitab suci dan juga kunci bagi kehidupan umat manusia. Bagi yang menghafalnya atau disebut hafidz atau hafidzah akan memiliki keutamaan serta keberkahan yang luar biasa.
Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah, Ustadz Faozan Amar mengatakan, banyak sekali keutamaan bagi orang yang menghafal Alquran. “Hal ini disebutkan di dalam beberapa riwayat hadist,” katanya saat dihubungi Okezone, Rabu (13/5/2020).
Dari Usman bin Affan Rasulullah bersabda: “Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Alquran (kepada orang lain),” (HR. Imam Bukhari).
Kemudian di dalam hadist lainnya juga menyebutkan, dari Ibnu Umar, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:
“Tidak boleh ada hasad (dengki) kecuali pada dua hal. (Pertama) kepada seorang yang telah diberi Allah (hafalan) Alquran, sehingga ia membacanya siang dan malam. (Kedua) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta kekayaan, lalu dibelanjakannya harta itu siang dan malam (di jalan Allah),” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Juga hadist dari Aisyah bahwasanya Rasulullah bersabda, orang yang mahir membaca Alquran, maka kedudukannya di akhirat ditemani para malaikat yang mulia. Dan, orang yang membaca Alquran dengan terbata-bata, ia sulit dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala,” hadist ini diriwayatkan oleh Imam Muslim,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, dalam hadist yang driwayatkan olen Imam Bukhari dan Muslim juga menyebutkan, bahwa perumpamaan orang yang membaca Alquran adalah seperti buah utrujjah, rasanya lezat dan baunya juga sedap.
Sedang, orang yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah kurma, rasanya manis, tapi baunya tak ada. Adapun orang fajir (jahat) yang membaca Alquran adalah seperti buah Raihanah, baunya harum, namun rasanya pahit. Dan, perumpamaan orang fajir yang tak membaca Alquran adalah seperti buah hanzhalah, rasanya pahit dan baunya juga tak sedap.
Ustadz Faozan menjelaskan, berdasarkan beberapa hadits tersebut menunjukkan keutamaan para penghafal dan pembaca Alquran. Di dalam Islam, menghafal Alquran merupakan amalan yang tinggi.
“Penghafalnya mendapat derajat yang tinggi. Apalagi, dari ingatan merekalah kemurnian Alquran terus terjaga. Kendati demikian, hukum menghafal Alquran bukanlah fardhu ain, melainkan fardhu kifayah,” pungkasnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait