JAKARTA, iNewsKarawang.id - Fenomena berupa kejadian alam gunung bergerak. Peristiwa tersebut terekam kamera dan viral di linimasa media sosial.
Peristiwa fenomena Alam tersebut hanya terjadi di Indonesia, ini seperti dijelaskan Alquran Surat An-Naml Ayat 88.
Diketahui fenomena alam itu diduga terjadi pada akhir Februari lalu di Jalan Trans Pulau Timor, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Lepas benar atau tidak, kejadian itu sama persis seperti dijelaskan dalam Alquran Surat An-Naml Ayat 88.
Berikut ini bacaan lengkap Surat An-Naml Ayat 88, sebagaimana terdapat dalam Alquran Digital Okezone:
وَتَرَى الۡجِبَالَ تَحۡسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِىَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِؕ صُنۡعَ اللّٰهِ الَّذِىۡۤ اَتۡقَنَ كُلَّ شَىۡءٍؕ اِنَّهٗ خَبِيۡرٌۢ بِمَا تَفۡعَلُوۡنَ
Arab latin: Wa taral jibaala tahsabuhaa jaamidatanw wa hiya tamurru marras sahaab; sun'al laahil lazeee atqana kulla shai'; innahoo khabeerum bimaa taf'aloon.
Artinya: "Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS An-Naml (27): 88)
Tafsir Surat An-Naml Ayat 88
Pada ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala menerangkan bahwa gunung-gunung yang sekarang kelihatannya kukuh berdiri di tempatnya, nanti pada hari kiamat akan dicabut dari bumi kemudian diterbangkan bagaikan bulu di udara dan berjalannya awan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Dan gunung-gunung bagaikan bulu (yang beterbangan)." (QS Al Ma'arij (70): 9)
Ada dua pendapat ulama tafsir mengenai pernyataan ayat ini bahwa gunung-gunung akan diterbangkan di udara seperti jalannya awan, atau dalam ayat lain seperti bulu ditiup oleh angin.
Pendapat pertama, yang merupakan pendapat sebagian besar mufasir, mengemukakan bahwa ayat ini berhubungan dengan peristiwa hari kiamat, seperti dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Pada hari (ketika) langit berguncang sekeras-kerasnya, dan gunung berjalan (berpindah-pindah)." (QS Ath-thur (52): 9–10)
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:
"Dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana." (QS An-Naba' (78): 20)
Terdapat juga dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Maha Perkasa." (QS Ibrahim (14): 48)
Kejadian-kejadian yang amat dahsyat ini terjadi pada hari kiamat setelah tiupan sangkakala yang kedua kalinya. Semua manusia dibangkitkan dari kuburnya dan mereka menyaksikan segala macam peristiwa yang sangat dahsyat itu dengan sikap berbeda beda.
Pendapat yang kedua mengenai tafsir Surat An-Naml Ayat 88 yakni pendapat ulama ahli falak, menyatakan bahwa ayat ini bukan berhubungan dengan peristiwa hari kiamat, tetapi dengan fenomena alam di dunia
Ayat ini mengatakan, "Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan."
Itu dijadikan dalil bahwa bumi berputar seperti planet-planet lain pada garis edar yang telah ditentukan, namun manusia sebagai penghuni bumi tidak merasakannya.
Alasan ulama falak bahwa Surat An-Naml Ayat 88 ini berhubungan dengan peristiwa sekarang dan bukan dengan peristiwa hari kiamat adalah:
1. Ayat ini tidak dapat dimasukkan dalam kategori ancaman atau menakut-nakuti dengan kedahsyatan hari Kiamat karena di belakangnya di sambung dengan kata-kata: (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Oleh karena itu, ayat ini lebih tepat bila dihubungkan dengan masa sekarang, di mana manusia sebagai penghuni bumi menyangka bahwa bumi ini diam, demikian pula gunung-gunung yang berada di atas permukaannya. Padahal, bumi bersama gunung-g
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait