4. Kebiasan merokok
Penggunaan tembakau dalam bentuk apapun bisa meningkatkan risiko stroke, karena tembakau bisa merusak pembuluh darah dan jantung. Sama halnya dengan nikotin yang juga meningkatkan tekanan darah.
5. Riwayat pribadi
Ada faktor risiko stroke yang tidak bisa kita kendalikan, contohnya latar belakang riwayat pribadi. Ya, sejarah medis keluarga juga berpengaruh. Risiko stroke bisa lebih tinggi pada beberapa keluarga karena faktor kesehatan genetik, seperti tekanan darah tinggi.
6. Jenis kelamin
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Amerika (CDC) menyebut pria dan wanita pada umumnya sama-sama berisiko, tapi stroke lebih banyak umum terjadi pada wanita daripada pria di semua kelompok umur.
7. Usia
Semakin bertambah usia, semakin tinggi pula peluang untuk terkena stroke.
8. Rekam riwayat kesehatan
Kondisi medis tertentu terkait dengan risiko stroke. Misalnya termasuk pernah stroke sebelumnya, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kelebihan berat badan, gangguan jantung seperti penyakit arteri koroner, kelainan katup jantung, ruang jantung membesar dan detak jantung yang tak beraturan, diabetes, punya gangguan pembekuan darah, hingga foramen ovale paten (PFO). Sebaiknya untuk bisa tahu tentang faktor risiko spesifik yang Anda miliki untuk stroke, segera periksakan diri ke dokter.
Editor : Boby
Artikel Terkait