Disebut sebut Jakarta menjadi salah satu kota paling macet di Asia. Masyarakat pun diajak untuk memanfaatkan transportasi guna mengurangi kemacetan yang merugikan hingga triliunan Rupiah setiap tahunnya.
Lain halnya di mancanegara, penggunanya adalah kaum konglomerat alias orang kaya, meskipun memiliki pilihan moda. Namun di Indonesia, pengguna transportasi umum identik dengan kaum melarat alias kategori captive, tidak ada pilihan moda.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno melalui keterangan tertulis, Senin (4/7/2022) mengatakan, kesadaran akan manfaat transportasi umum yang dimulai adanya keputusan politik eksekutif dan legistatif untuk berpihak pada penyelenggaraan transportasi umum.
Djoko menjelaskan bahwa kota merupakan tentang perpindahan orang bukan mobil. Di mana urban mobility adalah bagaimana orang dapat berpindah dengan semua pilihan yang ada. Mobil bukannya dilarang di perkotaan, tapi prioritas pergerakan kota diberikan pada moda yang paling efisien menggunakan ruang jalan.
Menurut Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu dominasi penduduk perkotaan (urban population) terhadap jumlah penduduk di Indonesia meningkat setiap tahunnya.
Worldometers mencatat pada 2019 jumlah penduduk perkotaan di Indonesia sebanyak 150,9 juta jiwa atau 55,8% dari total penduduk Indonesia yang sebesar 270,6 juta jiwa.
Editor : Boby
Artikel Terkait