Logo Network
Network

Kisah Tarpan Suparman: dari Tukang Becak, Doktor, Sampai Dekan Kampus Ternama

Faizol Yuhri
.
Rabu, 08 Juni 2022 | 18:35 WIB
Kisah Tarpan Suparman: dari Tukang Becak, Doktor, Sampai Dekan Kampus Ternama
Dr. Tarpan Suparman, S.Pd., M.Pd. (Foto: iNews Karawang/Faizol Yuhri)

KARAWANG, iNews.id - "Saya dulu tukang becak," kata Dr. Tarpan Suparman, S.Pd., M.Pd. Lelaki berusia 55 tahun itu baru saja dilantik sebagai Dekan FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) UBP (Universitas Buana Perjuangan) Karawang. Ia tampil gagah dengan setelan jas lengkap, dasi biru, dan peci warna hitam.

Waktu itu usianya 23 tahun. Ia putra asli Karawang, lahir di Tempuran. Selepas menamatkan pendidikan di SMEA Pendekar (sekarang SMK Pendekar), ia layangkan surat lamaran ke mana-mana. Putra asli Karawang itu cari kerja sampai ke Banten.

Sebagai mana nama tempat lahirnya: Tempuran. Ia seorang petempur andal. Pada suatu malam yang gerah, ia menginap di rumah seorang kawan. Takdir menuntunnya ke sebuah becak tidak terpakai di sudut rumah kawannya itu.

"Waktu itu sekitar tahun '90-an awal, waktu itu saya masih mencari-cari kerja. Saya lihat ada becak tidak terpakai. Becak itu, saya izin pinjam ke kawan saya. Saya pakai narik becak sampai Maret '91," kata bapak beranak empat itu.

Ia santai-santai saja dilabeli "Tarpan si Tukang Becak". Baginya itu lebih baik ketimbang dicap sebagai pengangguran.

"Orangtua saya cuma buruh tani. Sawah pun tidak punya," kata doktor teknologi pendidikan ini.

Sampai saat ini, Tarpan tidak pernah lupa siapa dirinya dulu. Kalau sedang berada di balik setir mobil dan kebetulan ia berpapasan dengan tukang becak, ia tidak segan turun dari mobil dan mengajak mereka "ngopi".

Karirnya sebagai tukang becak berjalan selama 14 bulan. Becak temannya itu dijual oleh pemiliknya untuk tambahan merenovasi rumah.

Follow Berita iNews Karawang di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini