Selama lima tahun tidak ada perbaikan, para petani mengupayakan berbagai cara untuk memperbaiki saluran sekunder tersebut. Namun perbaikan sementara menggunakan bambu itu hanya bertahan sebentar. Kondisi makin parah ketika musim hujan tiba sebab debit air akan sulit dikendalikan.
"Kami meminta Dinas Pertanian Karawang turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengukuran saluran yang rusak. Kami juga minta untuk segera diperbaiki," sambung Deden.
Selain berdemonstrasi di depan gedung DPRD Karawang, para petani juga akan berorasi di depan kantor Dinas Pertanian Karawang. Di DPRD Karawang, hanya ada satu anggota dewan yang menemui petani.
Kepada wartawan, Taufik Ismail dari fraksi PDIP Karawang mendukung penuh upaya petani dalam menuntut hak mereka.
Editor : Faizol Yuhri