"Ketika tidak berdenyut dengan normal, jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya dan menyebabkan kerusakan pada jantung dan organ penting lainnya," terang dr Rerdin dalam keterangan tertulis, Jumat (27/5/2022).
Aritmia biasa muncul saat berolahraga, stres, atau setelah terpapar kafein misal sehabis minum kopi atau teh. Aritmia juga bisa terjadi ketika terpapar nikotin atau obat-obatan tertentu.
Dokter Rerdin melanjutkan, aritmia bisa muncul karena faktor risiko lain, seperti orang dengan penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, hipotiroid atau hipertiroid, penyakit jantung bawaan, atau faktor genetik.
"Aritmia meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke 4 hingga 5 kali lebih besar dibandingkan yang tidak mengalami aritmia," kata dr Rerdin. Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada 2017 bahkan mengungkapkan aritmia jadi penyebab stroke iskemik sebesar 15-20%.
Editor : Boby