Program DAU Disdukcapil Karawang Hadirkan Layanan Jemput Bola untuk Disabilitas dan Lansia
KARAWANG, INEWSKarawang.id – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Karawang terus meningkatkan kemudahan layanan administrasi kependudukan bagi masyarakat.
Sejalan dengan arahan Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, Disdukcapil menghadirkan layanan jemput bola khusus bagi warga penyandang disabilitas, orang sakit, lansia, ibu hamil melalui program Disdukcapil Ada Untukmu (DAU).
Sekretaris Disdukcapil Karawang, Saeful Muhtadin, mengatakan program DAU menargetkan 160 kegiatan per tahun. Hingga saat ini, sudah tercatat 713 perekaman dan 756 cek biometrik yang dilakukan melalui program tersebut.
Dengan rincian, Down syndrome 27 orang, Disabilitas fisik 58 orang, Disabilitas mental 114 orang, Tuna rungu/wicara 11 orang, Tuna netra 9 orang, ODGJ 139 orang, Jompo 222 orang, Sakit 157 orang, Mayat 1 orang dan Pembuatan KK ada 45 permohonan.
Lanjutnya, Melalui DAU ini masyarakat dapat mengakses layanan perekaman dan pencetakan KTP, IKD, KIA hingga akta kematian langsung di kecamatan sehingga tidak perlu datang ke kantor Disdukcapil.
“Pelayanannya gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun. Kita bekerja berdasarkan permohonan. Jika ada permintaan perekaman, melalui program DAU kita langsung layani,” ujar Saeful, Sabtu (22/11/2025).
Tidak hanya menyasar rumah warga, layanan DAU juga merambah fasilitas kesehatan. Saat ini terdapat 10 rumah sakit di Karawang yang telah bekerja sama, dengan 78 perekaman dilakukan langsung di rumah sakit bagi pasien yang membutuhkan layanan kependudukan.
Untuk mempermudah layanan, Disdukcapil juga telah membuka pembuatan akta kematian di tingkat desa, dengan 45 desa sebagai lokasi uji coba layanan.
“Masyarakat yang ingin mengajukan layanan bisa menghubungi hotline 0857-7696-7055, cukup WhatsApp saja dan tim DAU datang langsung ke rumah Anda,” lanjut Saeful.
Ia berharap cakupan program DAU dapat diperluas pada tahun mendatang. Namun, ia mengaku masih menghadapi keterbatasan anggaran sehingga saat ini hanya satu tim yang bertugas di lapangan.
“Kalau bisa ada dua tim. Melihat antusiasme masyarakat, saya kira program ini sangat dibutuhkan dan benar-benar membantu,” tutupnya.
Editor : Frizky Wibisono