Belum Diterapkan di Karawang, Disdikpora Kaji Penerapan Gerakan POE IBU di Sekolah

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang masih mengkaji penerapan gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (POE IBU) yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Gerakan POE IBU yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jabar Nomor 149/PMD.03.04/KESRA ini mengajak ASN, pelajar, dan masyarakat untuk menyisihkan Rp1.000 per hari sebagai bentuk gotong royong sosial.
Kepala Disdikpora Karawang, Wawan Setiawan Natakusumah mengatakan, pihaknya belum akan langsung menerapkan program tersebut di jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Saat ini, Disdikpora tengah memetakan kondisi di tiap sekolah.
"Masih kami kaji dulu sambil menunggu arahan dari Pak Bupati. Kami juga melakukan pengecekan kondisi di lapangan karena tiap sekolah memiliki situasi yang berbeda, misalnya wilayah Utara dan perkotaan itu berbeda,” ujar Wawan, Selasa (7/10/2025).
Menurutnya, dari total 965 SD dan 213 SMP negeri maupun swasta di Karawang, tingkat kemampuan siswa dan lingkungan sosialnya sangat beragam. Karena itu, perlu kehati-hatian agar pelaksanaan gerakan POE IBU tidak menimbulkan beban baru bagi peserta didik.
Disdikpora Karawang akan melibatkan Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan (Korwilcambidik) untuk melihat kondisi sekolah di setiap Kecamatan.
"Kami mendukung semangat gotong royong yang diusung program POE IBU, tapi jangan sampai pelaksanaannya justru membebani siswa. Prinsipnya, kalau nanti diterapkan, harus menyesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah,” tegas Wawan.
Wawan menuturkan, kegiatan sosial dengan semangat serupa sebenarnya sudah sering dilakukan oleh sekolah-sekolah di Karawang. Beberapa SD dan SMP, terutama yang memiliki program keagamaan dan kepedulian sosial, kerap menggalang donasi sukarela untuk membantu warga sekitar atau korban bencana.
"Di beberapa sekolah, kegiatan sosial semacam ini sudah berjalan. Misalnya, pengumpulan infak Jumat atau bantuan sosial saat ada siswa yang sakit. Jadi semangatnya sama, hanya saja gerakan POE IBU ini perlu disinergikan agar sejalan dengan kebijakan daerah,” jelasnya.
Wawan mengatakan, pemetaan kondisi di tiap sekolah merupakan salah satu langkah mitigasi agar program tersebut berjalan dengan baik di lapangan.
"Intinya kami sedia payung sebelum hujan, sebelum berjalan kami harus pastikan program tersebut minim permasalahan di lapangan," pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono