Dua Siswa SD Karawang Boyong 2 Medali di Olimpiade Sains Nasional
KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Dua siswa SD asal Karawang berhasil menyabet medali perak dan perunggu dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SD se-Indonesia yang digelar Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Jakarta pada 21–27 September 2025.
Dari 150 finalis OSN SD se-Indonesia, Rayyan Sultansyah dari SDIT Buahati Islamic School 3 Karawang (bidang IPA) sukses meraih medali perak. Sementara itu, Abdurrahman Hanif dari SD Islam Sahabat Ilmu (bidang Matematika) membawa pulang medali perunggu.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Wawan Setiawan Natakusumah, mengaku bangga atas capaian dua siswa tersebut.
"Prestasi ini membuktikan bahwa siswa Karawang memiliki potensi luar biasa di bidang sains dan matematika. Kami (Disdikpora) akan terus memberikan dukungan dan pembinaan agar lebih banyak lagi siswa yang bisa berprestasi di level nasional maupun internasional,” ujar Wawan, Senin (29/9/2025).
Wawan menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam mendukung prestasi akademik siswa.
"Sekolah harus memfasilitasi bakat dan minat, sementara orang tua memberikan motivasi serta lingkungan belajar yang kondusif di rumah. Dengan kebersamaan semua pihak, prestasi anak-anak Karawang akan semakin meningkat,” tukasnya.
Kepala SDIT Buahati Islamic School 3 Karawang, Al Amin Sipahutar, mengungkapkan keberhasilan Rayyan tidak terlepas dari proses panjang pembinaan sejak kelas 2 melalui program Bina Prestasi (BINPRES).
"Sejak kelas 2, siswa yang memiliki bakat kami seleksi untuk masuk klub BINPRES, ada matematika, sains, bahasa Inggris, Al-Qur’an, hingga olahraga. Mereka mendapat pembinaan rutin setiap pekan, dan jika ada lomba besar seperti OSN, intensitas pembinaan ditingkatkan. Rayyan sudah dua kali ikut OSN, dan kali ini berhasil sampai nasional,” jelas Amin.
Menurutnya, keberhasilan Rayyan juga merupakan buah dari kolaborasi strategis antara sekolah, orang tua dan pemerintah.
"Untuk persiapan menuju final nasional, sekolah menambah jam pembinaan, sementara orang tua juga mendukung dengan tambahan kursus di rumah. Jadi memang kolaborasi penuh, karena materi OSN jauh di atas level SD, ada biologi dan fisika yang biasanya belum didapatkan di tingkat SD,” katanya.
Amin berharap prestasi Rayyan menjadi motivasi bagi siswa lainnya. Pihaknya berkomitmen untuk melahirkan Rayyan-Rayyan berikutnya.
"Ini capaian luar biasa di usia sekolah kami yang baru meluluskan tiga angkatan. Harapannya, akan lahir Rayyan-Rayyan berikutnya. Semua anak punya potensi masing-masing, tinggal bagaimana sekolah dan orang tua bisa mengarahkannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Rayyan Sultansyah sendiri mengaku sangat senang dan lega bisa meraih medali perak di ajang bergengsi tingkat nasional tersebut.
"Rasanya senang dan lega, karena sudah sampai tingkat nasional. Perjuangannya memang berat, dari tingkat kecamatan sampai nasional, deg-degan dan sulit. Tapi saya terus belajar, ikut les, dan sering baca buku di rumah,” ungkap Rayyan.
Rayyan yang sudah menyukai bidang IPA sejak kelas 2 ini menuturkan, kecintaannya pada sains muncul karena merasa ilmunya bermanfaat dan menantang.
"Awalnya coba ikut lomba IPA, langsung dapat medali. Dari situ saya makin semangat,” ujarnya.
Rayyan bercita-cita menjadi dokter atau ilmuwan, dan berharap bisa terus berprestasi hingga jenjang SMP dan SMA. Rayyan juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua dan pihak sekolah dan pihak Disdikpora Karawang.
"Terima kasih kepada orang tua saya yang sudah membimbing sampai sejauh ini, dan terimakasih juga untuk sekolah serta Disdikpora atas dukungannya. Tanpa mereka, saya tidak akan sampai di sini,” ucapnya.
Rayyan pun turut memberikan pesan untuk teman-temannya serta siswa lain di Kabupaten Karawang agar tidak berhenti berjuang menggapai impian.
"Setiap orang punya bakat. Jangan berhenti berusaha, kalau kalah di satu lomba mungkin bisa menang di lomba berikutnya. Yang penting semangat belajar dan ikhlas,” pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono