Fenomena Gunung Es Kekerasan Perempuan dan Anak di Karawang
KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Hingga September 2025, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang mencatat 111 laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Kepala DP3A Karawang, Wiwiek Krisnawati, mengatakan angka tersebut masih jauh dari kondisi nyata di lapangan. Menurutnya, banyak korban yang memilih bungkam karena takut stigma sosial.
"Kekerasan terhadap perempuan dan anak itu seperti fenomena gunung es. Apa yang terlihat hanyalah puncaknya. Banyak korban tidak berani melapor karena takut dikucilkan, dibully, hingga merasa tidak akan dipercaya,” ujar Wiwiek, Kamis (25/9/2025).
Berdasarkan data DP3A Karawang, pada 2024 tercatat 181 laporan. Sementara itu, hingga September tahun ini sudah ada 111 laporan yang masuk. Artinya, masih ada kemungkinan jumlah kasus meningkat hingga akhir tahun.
Wiwiek menuturkan, kasus kekerasan paling banyak menimpa perempuan dan anak-anak, terutama berupa pelecehan seksual. Ironisnya, sebagian terjadi di ruang publik yang seharusnya menjadi tempat aman.
"Salah satu kasus yang sempat viral di media sosial bahkan ditanggapi langsung pimpinan daerah. Namun, kesadaran masyarakat untuk melapor masih rendah, sehingga banyak kasus tidak tercatat secara resmi,” katanya.
Sebagai langkah pencegahan, DP3A terus melakukan sosialisasi dan edukasi, baik melalui penyuluhan langsung maupun media audio visual. Selain itu, layanan DP3A juga diperluas agar lebih mudah diakses oleh masyarakat di wilayah rawan.
“Kami ingin memastikan setiap perempuan dan anak tahu ke mana harus mengadu ketika mengalami perlakuan tidak selayaknya. Sosialisasi dan edukasi akan terus kami tingkatkan,” jelasnya.
Wiwiek menambahkan, perempuan juga perlu melindungi diri sejak dini. Namun, ia menegaskan tanggung jawab perlindungan tidak boleh dibebankan hanya kepada korban.
"Perempuan adalah makhluk yang paling dimuliakan. Masyarakat harus berperan aktif menciptakan lingkungan yang aman, bukan malah menyalahkan korban,” tegasnya.
Ia juga berpesan agar keluarga tidak lengah dalam mengawasi anak. Menurutnya, peran orang tua sangat krusial karena anak merupakan tanggung jawab utama keluarga.
Editor : Frizky Wibisono