Komisi IV DPRD Minta Siswa Tak Punya SIM Diantar Orang Tua, Soroti Kesiapan Angkutan Umum Karawang

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang, Asep Syarifudin, menanggapi polemik larangan siswa membawa kendaraan bermotor ke sekolah. Ia menilai aturan tersebut jangan ditafsirkan sepotong, melainkan dibaca utuh sesuai surat edaran Gubernur Jawa Barat.

Menurutnya, inti dari aturan itu sederhana, siswa yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dilarang membawa motor. Sebaliknya, bagi yang sudah cukup umur dan memiliki SIM, tidak ada masalah jika tetap membawa kendaraan ke sekolah.

Baca Juga

Bapenda Karawang Luncurkan Fitur E-SPPT, Wajib Pajak Bisa Cetak SPPT Secara Mandiri

"Kalau belum punya SIM jelas tidak boleh, karena secara hukum belum layak mengendarai motor. Tapi kalau sudah punya SIM, ya tidak ada masalah. Jadi orang tua siswa jangan menafsirkan semua siswa dilarang bawa motor, itu keliru,” ujar Asep Syarifudin atau akrab disapa Asep Ibe, Senin (25/8/2025).

Ia juga menyoroti kondisi di lapangan, khususnya di daerah yang minim fasilitas transportasi umum. Menurutnya, tidak realistis bila siswa dipaksa naik angkutan umum, sementara sarana tidak tersedia.

"Faktanya banyak daerah di Karawang yang transportasi umumnya terbatas. Kalau dipaksa naik angkutan umum, jelas sulit. Solusinya bisa diantar orang tua atau wali, yang penting bukan anak yang belum punya SIM bawa motor sendiri,” jelasnya.

Baca Juga

Pengedar Uang Palsu Diringkus Polres Karawang, Terancam 15 Tahun Penjara

Ibe menyebut, aturan ini muncul karena banyak siswa, terutama kelas 10 yang baru masuk SMA, tetap nekat membawa motor padahal belum cukup umur dan belum punya SIM.

"Surat edaran gubernur itu normatif, intinya demi keselamatan anak-anak. Jangan sampai memaksakan diri bawa motor di jalan ramai, itu berisiko tinggi,” pungkasnya.

Editor : Frizky Wibisono