Kelas Padat dan Panas, Siswa SMA di Karawang Rasakan Imbas Penambahan Kapasitas Rombel

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menambah kapasitas rombongan belajar (rombel) hingga 50 siswa mulai berdampak pada kondisi belajar para siswa di sekolah.
Salah satunya di SMAN 1 Karawang yang mulai menempatkan 44–45 siswa kelas X dalam 1 kelas berukuran 8x9 meter persegi.
Staff Humas SMAN 1 Karawang, Ondih Suhendi mengakui ruang kelas menjadi lebih panas meski sudah dilengkapi pendingin ruangan.
"Jam 1-an itu kerasa panas, walaupun kalau disini masing-masing kelas ada AC, tapi kalau sumpek ya tetap sumpek. Tapi kita tetap melaksanakan kewajiban, cuma kondisinya memang beda-beda, ada AC yang masih bagus, ada juga yang sudah kurang berfungsi,” ujarnya, Selasa, (23/7/2025).
Diketahui saat ini SMAN 1 Karawang telah menerima total 444 siswa baru untuk 10 rombel dengan jumlah siswa 44 dan 45 per rombel. 84 siswa diantaranya merupakan siswa tambahan menggunakan jalur Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS).
Sementara itu, salah satu siswa kelas X, SMAN 1 Karawang, Maylaffayza Raenada, mengatakan kondisi kelas yang ramai membuat pembelajaran terasa kurang kondusif.
"Selama proses pembelajaran, saya merasa kelas agak lebih ramai dibanding kelas yang sebelumnya (saat SMP). Dan juga pasti ada dari sisi negatif dan positifnya, kalau sisi negatifnya mungkin karena merasa terlalu rame, mungkin pelajaran kurang kondisif,"ujar Mayla, Rabu, (23/7/2025).
"Tapi kalau positifnya banyak siswa-siswi yang bisa diajak kerjasama untuk tetap fokus dalam pembelajaran dan juga bisa menambah pertemanan jadi lebih banyak,"tambahnya.
Meski begitu, Ia mengaku tidak ada masalah dengan ukuran ruangan, permasalahan hanya karena kondisi kelas yang menjadi lebih panas dan padat walaupun sudah dilengkapi penyejuk ruangan (AC).
"Menurut saya, sebenarnya saya tidak ada masalah dengan luas-luasnya, tapi saya merasa agak panas aja di kelas. Saya sih pengennya AC ditambah,"tuturnya.
Meski begitu katanya, secara pribadi dirinya tetap bisa mencerna pelajaran dengan baik karena kondisi kelasnya yang cukup kondusif. Namun menurutnya mungkin saja ada siswa yang sulit mencerna pembelajaran karena kondisi siswa di kelasnya lebih aktif.
"Kalau menurut saya itu tergantung kepada sifat-sifat siswa-siswanya di kelas, kemungkinan ada kelas yang sifat siswa-siswinya yang tidak bisa diam atau motorik seperti itu akan cukup sulit.
Tapi untungnya kelas saya dapat diajak kerjasama,"tutupnya.
Editor : Frizky Wibisono