Sakit Pinggang Setelah Bercinta? Ini Penyebab dan Solusinya

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Aktivitas bercinta tak hanya membawa kenikmatan dan kedekatan emosional, tetapi juga bisa memicu keluhan fisik, salah satunya nyeri sendi. Mulai dari sendi lutut, pinggang, hingga leher, banyak pasangan yang mengeluhkan rasa tidak nyaman usai berhubungan intim. Namun, benarkah bercinta bisa menyebabkan nyeri sendi?
Menurut Lutfi Nur Fauzi, Fisioterapis di Rumah Sakit Lira Medika Karawang, aktivitas seksual memang bisa menjadi pemicu nyeri sendi apabila tidak dilakukan dengan posisi tubuh yang tepat atau jika ada kondisi medis tertentu yang mendasarinya.
“Hubungan seksual itu melibatkan berbagai otot dan sendi, terutama di area panggul, punggung bawah, dan lutut. Jika ada ketegangan otot atau gangguan mobilitas sendi sebelumnya, aktivitas ini bisa memperparah kondisi,” jelas Lutfi saat ditemui di ruang praktiknya, Rabu (9/7/2025).
Lutfi menyebut, beberapa penyebab umum nyeri sendi setelah berhubungan seksual meliputi, Postur tubuh yang salah atau tidak seimbang, Durasi aktivitas yang terlalu lama tanpa jeda, Kondisi radang sendi (arthritis), seperti osteoarthritis.
Kemudian Cedera ringan atau ketegangan otot sebelumnya dan Kurangnya pemanasan otot sebelum aktivitas fisik intens.
“Banyak pasien datang mengeluh pinggangnya sakit setelah bercinta. Ternyata mereka punya riwayat low back pain, tapi nekat menggunakan posisi yang memberi tekanan besar di tulang belakang,” ungkapnya.
Untuk mencegah dan mengatasi nyeri sendi akibat aktivitas seksual, Lutfi menyarankan sebelum memulai terlebih dahulu melakukan pemanasan Ringan Sebelum Bercinta
Seperti olahraga, bercinta juga membutuhkan persiapan.
"Lakukan gerakan ringan seperti stretching atau peregangan otot punggung, paha, dan leher sebelum berhubungan," katanya.
Lalu, Gunakan Bantal Penyangga. Bantal bisa membantu menopang bagian tubuh tertentu untuk menjaga posisi sendi tetap stabil dan tidak terlalu tertekan.
"Hindari Gerakan Mendadak dan Kasar
Gerakan yang tiba-tiba dapat memicu spasme otot atau membuat sendi terkilir. Tapi, jika nyeri sendiri sudah berlebihan diharapkan untuk terapi Fisik dan Konsultasi Rutin," terangnya.
Lutfi juga memberikan beberapa rekomendasi gaya bercinta yang lebih aman dan minim risiko nyeri sendi, terutama untuk pasangan yang memiliki riwayat masalah sendi:
1. Posisi Missionary dengan Modifikasi
Posisi Missionary dengan Modifikasi Pasangan yang berada di bawah bisa menggunakan bantal penyangga di bawah lutut atau punggung bawah agar tidak terlalu menekuk sendi.
2. Spooning (berpelukan dari belakang)
Posisi ini minim tekanan pada lutut dan punggung karena kedua pasangan berbaring menyamping.
3. Woman on Top (dengan kontrol)
Dalam posisi ini, wanita dapat mengatur ritme dan sudut gerakan sehingga lebih nyaman, terutama jika pria memiliki keluhan nyeri di punggung bawah.
4. Sitting Face-to-Face (duduk saling berhadapan)
Sitting Face-to-Face ini cocok bagi mereka yang ingin tetap intim namun menghindari tekanan pada pinggang dan lutut.
“Tidak ada posisi yang benar-benar sempurna untuk semua orang. Kuncinya adalah komunikasi dengan pasangan dan mengenali batas tubuh sendiri,” tegas Lutfi.
Nyeri sendi setelah bercinta bukanlah sesuatu yang memalukan, melainkan sinyal dari tubuh agar kita lebih bijak dalam memahami kondisi fisik. Lutfi menekankan pentingnya menjaga kebugaran tubuh secara umum, melalui olahraga rutin, postur tubuh yang baik, serta istirahat yang cukup.
“Keharmonisan hubungan tidak hanya soal emosional, tapi juga soal fisik. Kalau tubuh sehat, aktivitas intim pun jadi menyenangkan dan aman,” tutupnya.
Editor : Frizky Wibisono