OJK Soroti Pemulihan Ekonomi Dunia Dibayangi Perang Iran-Israel hingga Kebijakan The Fed

JAKARTA, iNewsKarawang. id-Meningkatnya ketidakpastian global akibat tensi geopolitik yang belum mereda hingga sikap hati-hati bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mendapat sorotan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, sejumlah lembaga internasional seperti World Bank dan OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2025 dan 2026.
"Dalam laporan terbaru, Bank Dunia dan OECD menilai ketidakpastian perkembangan geopolitik masih membayangi prospek pemulihan ekonomi ke depan," papar Mahendra dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
1. Konflik Israel dan Iran
Lanjut Mahendra menjelaskan, tensi global meningkat terutama di kawasan Timur Tengah menyusul pecahnya konflik antara Israel dan Iran, yang kemudian diikuti dengan serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir utama Iran.
Meski gencatan senjata telah diberlakukan, dampaknya terhadap pasar keuangan dan harga minyak masih menjadi perhatian.
“Tekanan terhadap pasar keuangan dan harga minyak mereda setelah gencatan senjata Israel dan Iran diberlakukan,” ujarnya.
2. Kebijakan The Fed
Di tengah kondisi global tersebut, Mahendra mencatat tren ekonomi dunia mulai menunjukkan moderasi dan sebagian besar indikator berada di bawah ekspektasi semula.
Baginya, hal ini mendorong kebijakan fiskal dan moneter global yang lebih akomodatif. Namun demikian, Federal Reserve masih mempertahankan tingkat suku bunga acuan.
“Di Amerika Serikat, meski outlook pertumbuhan ekonomi diturunkan, Bank Sentral Amerika, The Fed masih belum menurunkan suku bunga dan mempertahankannya untuk FFR di kisaran 4,25 persen-4,5 persen,” kata Mahendra.
Seperti diketahui, Amerika Serikat belum lama ini kembali menetapkan tarif terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. Menurutnya, Fed masih menanti kejelasan terkait kebijakan tarif dan dampaknya terhadap inflasi sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
OJK menyatakan pihaknya terus mencermati perkembangan geopolitik global serta dampaknya terhadap volatilitas pasar keuangan dan kinerja sektor riil di dalam negeri.
Pihaknya memita seluruh lembaga jasa keuangan untuk aktif melakukan asesmen lanjutan terhadap situasi terkini agar dapat mengantisipasi potensi peningkatan risiko yang mungkin timbul.
“OJK mencermati dan melakukan asesmen berkala terhadap perkembangan kondisi geopolitik global yang berpotensi meningkatkan volatilitas pasar keuangan,” tutur Mahendra.
Editor : Boby