Revolusi Bandeng Karawang: Di Tangan UMKM, Ikan Bandeng Disulap Jadi 20+ Olahan Bernilai Tinggi!

KARAWANG, iNEWSKarawang.id — Ikan bandeng kini tak lagi sekadar digoreng utuh. Di tangan pelaku UMKM Karawang, bandeng disulap jadi lebih dari 20 jenis olahan lezat dan bernilai tinggi, mulai dari camilan sehat, lauk siap saji, hingga makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi.
Inovasi ini digagas Dinas Perikanan Karawang yang ditampung dalam kegiatan inovasi olahan serba ikan. Dan saat ini, ada ratusan menu inovasi olahan ikan, salah satunya berbahan dasar ikan bandeng.
Dikatakan Kepala Bidang Daya Saing Produk (DSP) pada Dinas Perikanan Karawang, Ema Hendaryani, hal ini dilakukan sebagai strategi mengangkat ekonomi lokal, meningkatkan gizi masyarakat, dan mendorong keberlanjutan sektor perikanan.
“Ikan bandeng kami olah secara kreatif, mulai dari daging, duri, hingga tulangnya. Semua dimanfaatkan, tanpa sisa,” ujar Ema Hendaryani, Kepala Bidang DSP Dinas Perikanan Karawang, Rabu (2/7/2025).
Ia menyebut, Teknik presto jadi kunci. Dengan duri dan tulang yang lunak, bandeng aman dikonsumsi anak-anak hingga lansia. Produk turunannya pun beragam, mulai dari Masakan siap santap Bandeng Presto Bumbu Kuning, Semur Bandeng, Sate Bandeng, Nasi Goreng Bandeng, Bandeng Balado.
Kemudian Camilan ada Kerupuk Tulang, Kerupuk Duri, Kerupuk Atom, hingga Amplang Bandeng. Untuk bayi, Bubur Bandeng MPASI dan Puding Bandeng, yang dikombinasikan dengan sayur, buah, dan agar-agar.
“Inovasi MPASI ini jadi bagian dari program pencegahan stunting berbasis pangan lokal,” tambah Ema.
Tak berhenti di situ, limbah bandeng pun diolah kembali. Lewat pendekatan zero waste, tulang dan duri disulap jadi camilan tinggi kalsium yang mencapai 1.400 mg per porsi.
Yang paling membanggakan, sejumlah produk bandeng olahan sudah tembus pasar luar daerah, bahkan ekspor. Salah satunya, Abon Bandeng Presto yang tahan hingga 10 bulan tanpa pendingin.
Dengan inovasi ini, Ema berharap tak hanya memperkuat ketahanan pangan, tapi juga mengangkat bandeng lokal jadi komoditas bernilai ekspor.
“Inovasi berbasis bandeng bukan cuma soal rasa, tapi juga soal gizi, lingkungan, dan peluang usaha bagi UMKM,” pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono