get app
inews
Aa Text
Read Next : Video Mahasiswa Geruduk Kantor DLH Karawang, Tuntut Tindak Tegas Pelaku Kejahatan Lingkungan

Bank Sampah Tanjungpakis, Harapan Ibu Nelayan Merajut Tabungan Masa Depan

Rabu, 23 April 2025 | 12:27 WIB
header img
Bank Sampah Tanjungpakis, Harapan Ibu Nelayan Merajut Tabungan Masa Depan. Foto : Istimewa.

KARAWANG, iNEWSKarawang.id — Pagi itu, tiga ibu melangkah cepat menuju bibir Pantai Tanjungpakis, Karawang. Setelah memastikan bekal suami mereka yang hendak melaut siap di tangan, mereka bergegas ke tumpukan keranjang yang penuh dengan sampah. Tapi ini bukan sampah biasa. Ini sumber penghasilan.

Di bawah langit cerah dan cahaya mentari yang memantul di permukaan laut biru keperakan, jemari-jemari mereka lincah memilah botol-botol plastik, tutupnya, dan aneka limbah rumah tangga. Mereka bukan sekadar memungut sampah—mereka sedang mengubahnya menjadi tabungan.

Bertempat di Bank Sampah Tanjungpakis, para ibu nelayan ini sejak satu setengah tahun lalu mulai menjalani aktivitas sebagai pemilah sampah. Ini bukan hanya soal menjaga lingkungan, tapi juga menambah penghasilan keluarga saat hasil tangkapan laut makin tak menentu akibat cuaca ekstrem.

Program Bank Sampah ini diinisiasi oleh Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) bersama Kelompok Kerja Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (KKPMP) Tanjungpakis. Mereka membangun sistem sederhana namun berdampak besar, memilah, menjual, dan menabung dari sampah.

Ternyata, botol air mineral ukuran 600 ml dan 1,5 liter jadi ‘primadona’. Nilai jualnya tertinggi, hingga Rp 6 ribu per kilogram. Menyusul botol ukuran 220 ml di harga Rp 2–5 ribu/kg, tutup botol Rp 2.500/kg, dan ember plastik Rp 1.800/kg. Ratusan nelayan yang rutin membawa bekal air mineral saat melaut menyumbang jumlah sampah yang tak sedikit.

Tak hanya sampah plastik dari aktivitas melaut, limbah dari hulu sungai dan sampah domestik juga banyak yang berakhir di pantai.

Ketua KKPMP, Sopyan Iskandar, menjelaskan masih banyak warga membuang sampah sembarangan, karena akses layanan dinas kebersihan ke pesisir sangat terbatas.

“Makanya kami bangun solusi berbasis komunitas. Murah, tapi berdampak. Sekaligus mendorong warga untuk mulai sadar buang sampah pada tempatnya,” kata Sopyan.

Program ini dimulai dengan membagikan tempat sampah dan buku tabungan ke 114 rumah warga. Mereka menjadi nasabah Bank Sampah. Dua kali seminggu, petugas dari warga setempat mengambil sampah dari rumah ke rumah. Sampah dipilah—yang bernilai jual disetor ke pengepul, sisanya dimusnahkan.

Hasil penjualan? Dibagi dua. Satu bagian untuk operasional seperti gaji pemilah, perawatan tempat sampah, dan sekretariat. Sisanya masuk ke rekening tabungan warga. Menariknya, tabungan bisa ditarik kapan pun.

“Sudah ada rumah yang tabungannya tembus Rp 400 ribu dalam waktu tiga bulan. Warga senang, pemilah dan penarik pun ikut terbantu. Mereka punya mata pencaharian baru,” ungkap Sopyan.

Kini Sopyan dan tim KKPMP bermimpi lebih besar. Mereka ingin memperluas cakupan program ke RT lain yang belum terlayani, sekaligus mengolah jenis limbah lain seperti eceng gondok dan limbah laut.

“Di irigasi banyak eceng gondok. Kami pernah studi banding soal pemanfaatannya sebagai pengganti plastik. Bahkan kami ingin menjadikan limbah laut seperti kerang berduri yang dibuang nelayan, sebagai bahan souvenir,” ujarnya penuh semangat.

Rencana itu mendapat dukungan dari PHE ONWJ. Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ, R. Ery Ridwan, menegaskan bahwa program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 12 dan 14, tentang konsumsi bertanggung jawab dan pelestarian ekosistem laut.

“Kolaborasi antara masyarakat lokal dan dunia usaha terbukti mampu menciptakan solusi inovatif. Kami ingin program ini bukan cuma menyelamatkan lingkungan, tapi juga membuka lapangan kerja baru,” kata Ery.

Dengan mengandalkan kekompakan warga, semangat para ibu, dan dukungan pihak swasta, Bank Sampah Tanjungpakis bukan hanya menangani limbah—mereka sedang menata masa depan. Dari sampah, jadi berkah.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut