Jelang Ramadhan, Polres Karawang Bekuk Pelaku Pengedar Uang Palsu Senilai Rp1 Miliar

KARAWANG, iNEWSKarawang.id - Kepolisian Resor (Polres) Karawang, berhasil mengungkap kasus pemalsuan uang dengan nilai mencapai Rp 1 miliar. Kasus ini terungkap setelah seorang korban melaporkan penipuan yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp 50 juta.
Kapolres Karawang, AKBP Edwar Zulkarnain, menjelaskan bahwa sindikat ini terdiri dari enam pelaku yang melakukan penipuan dengan modus peminjaman modal usaha.
Kejadian bermula pada awal Februari 2025, ketika korban yang sedang membutuhkan dana besar untuk modal usaha menceritakan kebutuhannya kepada seorang teman.
"Keesokan harinya, teman korban memperkenalkan empat orang yang mengaku bisa memberikan pinjaman," ujar Edwar dalam konferensi pers pada Jumat (21/2/2025).
Dalam pertemuan yang berlangsung di sebuah rumah makan, pelaku menawarkan skema pinjaman dengan syarat uang administrasi.
"Jika korban ingin meminjam Rp 1 miliar, ia harus membayar Rp 25 juta, sementara untuk pinjaman Rp 2 miliar, korban harus menyediakan Rp 50 juta," kata Edwar.
Korban akhirnya sepakat untuk meminjam Rp 2 miliar dan menyerahkan Rp 50 juta sebagai uang administrasi. Keesokan harinya, mereka kembali bertemu di lokasi yang telah disepakati. Para pelaku kemudian mengajak korban melihat uang dalam sebuah tas di dalam mobil mereka.
"Di dalam tas tersebut terdapat pecahan uang Rp 100 ribu yang diklaim senilai Rp 1 miliar, sementara sisanya akan diberikan kemudian," jelas Edwar.
Namun, setelah membawa uang tersebut pulang dan memeriksanya, korban terkejut mendapati bahwa uang tersebut palsu, bahkan sebagian besar isi tas hanyalah tumpukan kardus.
"Saat mencoba menghubungi pelaku, nomor ponsel mereka sudah tidak aktif. Merasa tertipu, korban segera melaporkan kejadian ini ke Satreskrim Polres Karawang," ucapnya.
Kemudian, pihak kepolisian berhasil menangkap enam pelaku berinisial MA (42), HM (56), HD (55), NY (43), YN (43), dan TS (54) di beberapa lokasi di Karawang pada Rabu (19/2/2025).
"Masing-masing pelaku memiliki peran berbeda, mulai dari meyakinkan korban, mencetak uang palsu, hingga melakukan eksekusi langsung," terang Edwar
Adapun sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan antara lain uang tunai asli Rp 7,1 juta pecahan Rp 100 ribu, uang palsu sekitar Rp 600 juta, tujuh unit ponsel, tiga plat nomor kendaraan, satu mobil yang digunakan pelaku, serta satu tas berisi uang palsu.
"Para tersangka mengaku bahwa uang palsu tersebut diproduksi di wilayah Karawang. Rata-rata dari mereka tidak memiliki pekerjaan tetap dan ada yang bekerja sebagai buruh harian," katanya.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun 6 bulan penjara. Polisi juga masih mendalami keterlibatan teman korban yang memperkenalkannya kepada pelaku.
"Terkait pelaku lainnya, Kami terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan lebih luas terkait kasus ini," tukasnya.
Editor : Frizky Wibisono