KARAWANG, iNewskarawang.id – Perubahan besar sedang melanda dunia pendidikan vokasi di Indonesia. Dalam era baru ini, SMK tidak lagi berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, melainkan bernaung di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikasesmen).
Mendikasesmen Abdul Mu’ti menegaskan bahwa arah pengembangan vokasi SMK akan lebih terintegrasi dengan potensi alam lokal, yang tidak hanya meningkatkan keterampilan siswa tetapi juga memperkuat hubungan dengan sumber daya yang ada di sekitar mereka.
“Vokasi itu harus dekat dengan potensi alam yang ada,” kata Abdul dalam pernyataan pada acara silaturahmi Mendikasesmen dengan Media di gedung A Kemendikbud, Senayan, Jakarta, 23 Oktober 2024.
Menanggapi hal itu, Ni Putu Ayu Widi Intari, Kepala Sekolah SMK ROSMA mengaku mendukung penuh atas rencana tersebut.
"SMK seharusnya menjadi tempat siswa tidak hanya belajar untuk bekerja, tetapi juga menjadi wirausaha,” ungkapnya, Senin,(28/10/204).
Dia menyoroti pentingnya kolaborasi dengan UMKM lokal, yang dapat memberikan wawasan berharga kepada siswa tentang pengembangan dan pengelolaan usaha dari nol.
SMK ROSMA memiliki lima program kejuruan Teknik Komputer Jaringan, Teknik Mekanik Industri, Teknik Sepeda Motor, Manajemen Perkantoran, dan Akuntansi.
Selain menyiapkan siswa untuk bekerja di perusahaan, sekolah ini juga fokus pada pengembangan jiwa kewirausahaan.
Salah satu inisiatif yang telah diterapkan adalah program Teaching Factory (TEFA), di mana siswa diajarkan untuk mengelola bengkel yang terletak di depan sekolah.
"Siswa yang kompeten akan diajarkan cara mengelola usaha bengkel ini,” tambah Ni Putu.
Ia juga berharap kebijakan baru Kemendikasesmen dapat meningkatkan keterampilan siswa, baik soft skill maupun hard skill, sekaligus membangun mentalitas mereka untuk menghadapi dunia kerja dan wirausaha.
“Kami ingin melahirkan generasi yang siap bersaing di pasar kerja maupun memulai usaha sendiri,” pungkasnya.
Dengan langkah strategis ini, SMK ROSMA Karawang tidak hanya menyiapkan siswa untuk masa depan yang cerah, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal.
Editor : Frizky Wibisono