KARAWANG, iNewskarawang.id - Pilkada Karawang 2024 semakin memanas dengan pengumuman mengejutkan dari Sayyid Seif Alwi, tokoh spiritual terkemuka yang selama ini jarang menunjukkan preferensi politiknya.
Pada Senin (14/10/2024), Sayyid Seif Alwi secara terbuka menyatakan dukungannya kepada pasangan Haji Aep Syaepuloh dan Haji Maslani.
Keputusan ini, katanya, lahir dari petunjuk spiritual yang ia dapatkan setelah melalui perjalanan ziarah ke makam-makam para Wali, tidak hanya di Karawang, tetapi juga hingga ke Uzbekistan.
“Ini bukan keputusan yang mudah atau tergesa-gesa. Setelah melakukan ijtihad dan menerima irsyad (bimbingan) dari para Wali serta petunjuk dari Allah, saya merasa berkewajiban menyampaikan pilihan saya,” ujar Sayyid Seif Alwi.
Dikenal sebagai sosok yang sangat berhati-hati dalam menyatakan pendapat, Sayyid Seif Alwi mengaku biasanya merahasiakan pilihan politiknya, bahkan dari keluarganya sendiri. Namun, kali ini, dia merasa bahwa pilihannya adalah hasil dari panduan ilahiah.
“Dulu saya selalu diam, tapi sekarang, saya merasa harus berani bersuara, karena ini adalah tanggung jawab moral dan spiritual,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ushul fiqih menjadi dasar pijakannya dalam menentukan pilihan. Salah satu prinsip yang ia pegang teguh adalah mencegah mafsadah (kerusakan) lebih penting daripada sekadar mendatangkan kebaikan.
Selain itu, ia menekankan bahwa jika tidak bisa mencapai semua tujuan, setidaknya jangan meninggalkan keseluruhan upaya.
“Pak Aep bukan orang asing bagi saya. Saya mengenal latar belakang, karakter, dan rekam jejaknya dalam melayani masyarakat Karawang. Meskipun saya juga mengenal rivalnya, setelah segala pertimbangan spiritual dan analisis matang, pilihan saya tetap pada Haji Aep Syaepuloh,” ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Sayyid Seif Alwi menegaskan bahwa meskipun tidak ada manusia yang sempurna selain Rasulullah SAW, keputusan ini adalah pilihan terbaik berdasarkan petunjuk Allah dan irsyad para Wali.
"Saya yakin, inilah jalan yang benar untuk masa depan Karawang,” tutupnya.
Editor : Frizky Wibisono