KARAWANG, iNewskarawang.id - Sebagai bentuk komitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik, RS Hastien Karawang menggelar Health Talk di PT. Dai Nippon Printing (DNP) Indonesia pada Jumat,(11/10/2024).
Acara ini digelar untuk meningkatkan kesadaran para pekerja mengenai pentingnya kesehatan sendi, terutama dalam menghadapi peradangan akibat kerusakan tulang rawan.
Muhammad Rifqi Hafizh, Head of Sales/Business Development RS Hastien Karawang, menjelaskan bahwa topik yang dibahas kali ini sangat relevan, khususnya bagi pekerja yang berisiko mengalami masalah sendi.
“Kami membahas secara mendalam peradangan sendi akibat kerusakan tulang rawan, yang disampaikan oleh Dr. Asep Nursyamsu, spesialis ortopedi. Topik ini sangat penting untuk dipahami oleh para pekerja,” ujar Rifqi.
Dalam presentasinya, Dr. Asep menguraikan berbagai penyebab, dampak buruk, hingga penanggulangan peradangan sendi. Salah satu faktor utamanya adalah usia, di mana peradangan sendi biasanya dialami oleh mereka yang berusia di atas 50 tahun.
Penyebab lain yang diungkap adalah tingginya kadar asam urat, yang bisa menyebabkan kristalisasi dan mengikis sendi hingga berisiko menimbulkan pendarahan.
Tanda dan Penanganan Awal
Dr. Asep juga memaparkan tanda-tanda awal yang perlu diwaspadai oleh pekerja. “Penderita biasanya mengalami kekakuan sendi di pagi hari, kurang dari 30 menit, sendi berbunyi (krepitus), terasa nyeri saat ditekan, pembesaran sendi, namun tidak teraba hangat,” jelasnya.
Untuk penanggulangan, Dr. Asep merekomendasikan beberapa langkah sederhana seperti mengurangi beban sendi, memperkuat otot di sekitar lutut melalui olahraga, serta memberikan nutrisi yang tepat bagi sendi.
“Jika kondisi sudah parah, rehabilitasi medik, obat anti nyeri, atau bahkan tindakan bedah dapat menjadi solusi,” tambahnya.
Layanan Kesehatan Gratis untuk Pekerja
Tidak hanya memberikan edukasi, RS Hastien juga menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para pekerja, meliputi Mini MCU (Medical Check-Up) yang mencakup pemeriksaan gula darah (GDS), asam urat, dan kolesterol.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, para pekerja dapat lebih memahami risiko kesehatan terkait pekerjaan mereka dan menjaga kondisi tubuh tetap fit. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian kami terhadap kesehatan masyarakat,” pungkasnya.
Acara ini diharapkan mampu menjadi langkah preventif yang efektif bagi para pekerja untuk mengurangi risiko cedera atau kecelakaan di tempat kerja, sekaligus menjaga kesehatan mereka di masa mendatang.
Editor : Frizky Wibisono