get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengedar Uang Palsu Diringkus Polres Karawang, Terancam 15 Tahun Penjara

Tragedi Kecelakaan Maut Kereta Api Fajar Utama Tinggalkan Sisa Duka Mendalam

Selasa, 24 September 2024 | 13:25 WIB
header img
Di bale bambu depan rumahnya, Tina Damayanti hanya bisa terdiam, menatap kosong bendera kuning yang berkibar perlahan. Foto: Iqbal

KARAWANG, iNewsKarawang.id - Di bale bambu depan rumahnya, Tina Damayanti hanya bisa terdiam, menatap kosong bendera kuning yang berkibar perlahan.

Hatinya hancur berkeping-keping. Buah hatinya, TA (7), telah pergi untuk selamanya, menjadi korban kecelakaan maut Kereta Api Fajar Utama yang tragis pada Minggu pagi, 22 September 2024 di Dusun Daringo, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru, Karawang

Senyum ceria TA kini hanya menjadi kenangan pahit. Minggu pagi yang seharusnya cerah berubah menjadi hari kelabu bagi keluarga kecil ini.

Minggu pagi lalu yang cerah berubah menjadi hari kelabu bagi Tina. Rutinitas pagi yang selalu sama, di mana TA berangkat lari pagi bersama bibinya, kini hanya menjadi kenangan.

"Saya tidak pernah menyangka ini akan terjadi," ujar Tina dengan suara lirih, matanya berkaca-kaca. "Setiap minggu, dia selalu ceria saat berangkat lari pagi," kata Tina

Namun, kebahagiaan pagi itu sirna seketika. Video viral yang beredar memperlihatkan detik-detik mengerikan saat kereta api menghantam TA dan tiga orang lainnya, termasuk bibinya, AA.

Tubuh mungil TA yang mengenakan baju hijau tampak begitu jelas dalam rekaman itu, menambah kepiluan bagi keluarga yang ditinggalkan. "Anak saya baru kelas satu SD," lirih Tina, matanya berkaca-kaca. "Anak yang baik, selalu ceria," ucapnya dengan nada suara lirih.

Sementara istri Reban, pemilik warung dekat rel, masih terguncang oleh kejadian nahas itu. Matanya menerawang kosong, seolah masih tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

"Saya lihat TA melambaikan tangan ke kereta yang lewat," ujarnya lirih. "Saya teriak sekuat tenaga, 'Jangan di situ, nanti ada kereta lagi!' Tapi mereka tidak mendengar."

Sayangnya, sebelum peringatannya sampai, kereta api Fajar Utama Solo melaju kencang dan menghantam mereka. Tragisnya, tubuh mungil TA tersangkut di kereta hingga akhirnya ditemukan di Stasiun Subang.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut