KARAWANG, iNews.id - Banyak lokasi wisata yang mulai berdiri di Kabupaten Karawang. Namun baru sedikit tempat wisata yang menjadikan kebun sebagai tempat wisata. Seperti Saung Bali yang berada di Desa Linggarsari Kecamatan Lemahabang yang mulai ramai dikunjungi masyarakat karena banyak spot foto, kebun bunga hingga taman kelinci.
Pendiri Saung Bali, Dian Lestari mengatakan Saung Bali, awalnya adalah kebun keluarga yang kurang terurus. Karena kesibukan masing-masing sehingga tidak ada waktu untuk mengurus kebun. Apalagi lokasi kebun sedikit jauh dari rumah sehingga jarang didatangi.
"Semuanya kerja jadi tidak ada waktu untuk ke kebun," kata Dian, Sabtu (26/2/22).
Namun sejak Pandemi Covid-19 kebun yang tidak terurus itu mulai dilirik oleh keluarga. Pasalnya banyak yang menjalani WFH saat bekerja. Sehingga untuk mengisi waktu akhirnya mencoba membersihkan kebun dari rumput liar.
"Dari situlah kemudian ada ide untuk membuat kebun wisata," katanya.
Nama Saung Bali sendiri singkatan dari Babakan Linggarsari. Saung Bali menjadi tempat wisata keluarga yang dipadukan dengan konsep edukasi. Di Saung Bali, pengunjung akan di suguhi beberapa spot foto, seperti jembatan capit hurang, pintu langit, sepeda jadul, dan spot utamanya adalah jemabatan wayang. Jembatan ini terletak di tengah sawah, salah satu sisinya berbentuk menyerupai gunungan pada kesenian wayang. Ada juga taman kelinci dan kebon kembang.
Di pintu masuk ada loket tiket yang bentuknya menyerupai "leuit", bangunan untuk menyimpan padi ala Sunda. Leuit ini sebagai simbol agraris atau bahasa sederhananya "nyawah".
"Tiket masuk Rp 10 ribu. Tiket tolong disimpan untuk ditukar dengan bibit tomat atau cabai saat hendak pulang," ungkap Dian.
Dian dan keluarganya kini tengah mematangkn konsep wisata edukasi, terutama bagi anak-anak sekolah. Diantaranya komposting dan bercocok tanam. Mulai dari sayuran, padi, kembang, hingga tumbuhan apotek hidup.
"Sedang kami matangkan. Tidak menutup kemungkinan menggandeng komunitas tertentu atau warga yang fokus di bidang tertentu, misal UMKM sekitar," ucapnya.
Editor : Frizky Wibisono