get app
inews
Aa Read Next : Kapan Terjadinya Lailatul Qadar? Begini Penjelasan Dr Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i

Pakar Kesehatan Beberkan Cara Mengenalkan Puasa yang Aman untuk si Anak Aktif

Sabtu, 23 Maret 2024 | 07:55 WIB
header img
Mengenalkan puasa pada anak pun harus bertahap. Foto Ilustrasi/iStock

JAKARTA, iNewsKarawang.id-Menurut ajaran Islam, puasa merupakan kewajiban dan bagian dari ibadah di bulan suci Ramadan. Terlebih para orang tua pun mulai mengenalkan cara berpuasa kepada buah hati mereka agar perlahan-lahan terbiasa.

"Anak yang usianya masih di bawah 10 tahun, puasa masih dalam tahap pengenalan,"ungkap Pakar Kesehatan Masyarakat dan Ahli Nutrisi Universitas Indonesia Widya Fadila dalam Media Gathering Unifarm ‘Pino Es Serut Buah, Menu Takjil Pilihan Ibu Kesukaan Anak’, Kamis (21/3/2024).

Dalam kesempatan itu dia membagikan beberapa tips untuk mengenalkan puasa kepada anak-anak. 

Menurut Widya Fadila, sebenarnya puasa itu untuk anak di bawah usia sepuluh tahun konsep pengenalan jarak makan, apa manfaat puasa. Jadi yang pertama yang harusnya dipahami itu usia tepatnya dulu dan sudah berapa kali proses pembelajarannya.

Widya Fadila menguraikan, mengenalkan puasa pada anak pun harus bertahap. Si kecil harus mengenal konsep puasa terlebih dulu, baru akhirnya mencoba pelan-pelan untuk menjalankan puasa mulai dari setengah hari hingga akhirnya mampu berpuasa satu hari penuh.

 Widya mengungkapkan, salah satu bahaya jika langsung menyuruh anak untuk berpuasa yaitu bukan menahan lapar, melainkan menahan rasa haus yang rentan memicu dehidrasi.

"Karena pada anak kalau memang aktivitas masih tinggi, kemudian dia tidak mampu menahan suhu udara yang ekstrem, itu yang amat berbahaya untuk mereka,” ujarnya.

Apabila anak dipaksakan untuk berpuasa satu hari penuh, dikhawatirkan mereka akan pingsan karena tak sanggup menahan rasa haus atau lapar. Maka itu, penting juga untuk menyesuaikan kemampuan anak dalam berpuasa dengan aktivitas yang ia jalani ketika berpuasa.

"Kalau ngajarin anak puasa yang usianya di bawah sepuluh tahun itu tergantung kemampuan anak. Jadi anaknya itu disesuaikan aktivitasnya, mulai dari sekolah dan aktivitas olahraga, itu nggak boleh dipaksakan,” jelas Widya.

Widya menjelaskan bahwa selama berpuasa sangat penting untuk tetap memperhatikan kecukupan cairan dan serat dalam tubuh anak. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko sembelit saat berpuasa.

"Yang harus diperhatikan selain kecukupan cairan yaitu kecukupan buah dan sayur. Karena takutnya ada risiko sembelit. Jadi puasa untuk anak yang diperhatikan itu dehidrasinya dan serat,” tandasnya.

Editor : Boby

Follow Berita iNews Karawang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut