KARAWANG, iNewskarawang.id - Menjelang hari raya Idul Adha 1444 Hijriah/2023 Masehi, banyak umat Islam yang ingin menunaikan ibadah berkurban. Adapun hewan kurban yang sering digunakan di Indonesia adalah kambing, domba, hingga sapi.
Tapi, tahukah kalian, Ada beberapa tips memilih hewan kurban yang aman dan sehat ?
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang, Handoko, sedikitnya ada 6 tips untuk memilih hewan kurban aman dan sehat. Sabtu, (24/6/2023)
1. Pastikan Hewan Kurban Tidak Cacat
Dalam Syariat Islam, Hewan Kurban Tidak Boleh Cacat. (Foto: iNewskarawang.id/Iqbal Maulana Bahtiar)
Hal itu dapat diketahui dengan melihat dari bagian kiri, kanan, depan dan belakang pada hewan yang hendak dibeli untuk dikurbankan.
2. Umur cukup
Hewan Kurban Harus Cukup Umur dan Dalam Keadaan Sehat. (Foto: iNewskarawang.id/Iqbal Maulana Bahtiar)
Hewan kurban harus cukup umur saat akan disembelih. Hal itu ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap.
Sementara untuk unta minimal berusia 5 tahun dan telah masuk tahun ke-6. Sapi minimal berusia 2 tahun dan telah masuk tahun ke-3. Domba berusia 1 tahun. Sedangkan kambing minimal berusia 1 tahun dan telah masuk tahun ke-2.
"Lihat dari gigi nya, kalau sudah berganti gigi, berarti sudah cukup usia, atau bisa juga cek dengan scan eartag pada hewan kurban," jelas Handoko
3. Bebas dari penyakit
Memilih hewan kurban haruslah hewan yang sehat dan tidak sedang dalam keadaan sakit.
Adapun cara mengetahuinya dengan melihat kondisi hewan yang akan dibeli seperti, berat badan, tidak kurus, mata tidak belekan, kulit mulus dan memiliki eartag atau tanda hewan kurban sehat.
"Jika kulit hewan ada benjolan-benjolan, itu hewan kurbannya kena LSD, dan tidak bisa dijadikan hewan kurban. Bisa saja di konsumsi, namun rasanya tidak baik jika mengurbankan hewan terkena penyakit," kata Handoko
4. Lokasi penjualan bersih
Selain Hewan Kurban, Tempat Penjualan Hewan Kurban Juga Harus Bersih. (Foto: iNewskarawang.id/Iqbal Maulana Bahtiar)
Karena, jika tempat penjualan hewannya sudah kotor dan nampak kumuh, dikhawatirkan hewan kurbannya juga terdampak penyakit.
"Disarankan lokasi penjualan nya juga bersih. Demi memastikan hewan benar-benar sehat dan aman di konsumsi," katanya.
Editor : Frizky Wibisono