get app
inews
Aa Read Next : BPBD Jabar Ungkap Dampak Tanah Bergerak di Bandung Barat Hampir 2 Hektare, 40 Bangunan Rusak

Geger! Tanah Bergerak di Bandung Barat, BPBD Jabar Tetapkan Status Tanggap Darurat 12 Hari

Sabtu, 02 Maret 2024 | 18:28 WIB
header img
Dampak pergerakan tanah di Bandung Barat. (Foto: Dok Ist)

BANDUNGiNewsKarawang.id- Geger! tanah bergerak di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menetapkan status tanggap darurat  selama 12 hari ke depan mulai 1 Maret 2024.

Diketahui, Kampung Cigombong mengalami bencana tanah bergerak pada 18 Februari 2024. Hingga kini, pergerakan tanah masih terjadi dan dampaknya makin meluas. Fenomena tersebut juga terekam kamera video hingga viral di media sosial.

"Pergerakan tanah di kawasan tersebut terjadi setiap menit dan perlu diantisipasi timbunan tanah ke Sungai Cidadap,"ungkap Plh Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadianne Adnan,Sabtu (2/3/2024).

Anne mengatakan, keamanan kini diperketat untuk masuk ke lokasi bencana siang dan malam karena pergerakan tanah mulai per menit.

Lanjut Anne, BPBD Jabar telah mengirimkan bantuan berupa 50 paket sembako dan 25 dus liter air. Selain itu, BPBD KBB juga telah mendirikan posko kebencanaan dan dapur umum.

Sementara dampak kerusakan dari tanah bergerak ini kini sudah mengakibatkan 3 rumah rusak berat, 8 rumah rusak sedang, dan 36 rumah terancam.

Selain itu, kerusakan juga menimpa bangunan SD Negeri Babakan Talang, satu unit fasilitas umum, dan akses jalan Desa Coigombong-Cihurang.

"Penyebab kejadian hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah tersebut dan permukaan tanah yang labil," ujarnya.

Akibat bencana ini, kata Anne, korban terdampak sebanyak 47 kepala keluarga (KK)/155 jiwa, sedangkan 48 KK/192 jiwa lainnya terpaksa mengungsi.

Anne juga menyebut, BPBD KBB telah melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk alat berat, termasuk persiapan membangun posko tanggap darurat beserta kelengkapannya.

Menurutnya, penanganan saat ini difokuskan pula pada perbaikan akses jalan penghubung untuk beberapa desa yang tertutup akibat daerah longsoran agar tidak ada masyarakat yang terisolir.

Selain itu, hasil dari investigasi bersama aparat kewilayahan kecamatan dan desa, kegiatan belajar mengajar di sekolah sementara dihentikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sementara waktu ini siswa belajar di rumah," tandasnya.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut