BANDUNG,iNewsKarawang.id-Politik luar negeri Indonesia di bawah Presiden Jokowi dijalankan secara bebas aktif.
Demikian Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan hal itu saat membuka Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2024 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat,Senin, (8/1/2024).
Menlu RI mengatakan,meski situasi dunia penuh tantangan dan ketidakpastian, Indonesia tidak pernah menjalankan politik luar negeri yang transaksional.
Menurut Menlu RI, Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM 2024) yang bertajuk 'Advancing Free and Active Foreign Policy: A Ten Year Journey' ini menjadi yang terakhir dari dua masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sesuai dengan tajuknya, PPTM kali ini memaparkan perjalanan politik luar negeri Indonesia selama hampir 10 tahun, dari 2014 hingga 2023.
Hal ini Ini terutama terkait dengan fokus politik luar negeri pemerintahan Presiden Jokowi yang dikenal sebagai 4+1, yaitu Diplomasi Ekonomi, Diplomasi Perlindungan WNI, Diplomasi Kedaulatan dan Kebangsaan, Diplomasi Kepemimpinan, dan Infrastruktur Diplomasi.
"Melalui PPTM ini saya melihat 9 tahun perjalanan politik luar negeri Indonesia. Politik luar negeri negeri dijalankan di tengah tantangan dunia yang penub ketidakpastian," terang Menlu RI.
Menlu RI menerangkan bahwa politik luar negeri Indonesia yang dijalankan secara konsisten telah diukur dengan baik (well measured), diperhitungkan dengan baik (well calculated), dan berorientasi pada tindakan dan hasil (action and result oriented).
Namun, di saat yang sama politik luar negeri Indonesia juga menjunjung tinggi nilai-nilai dan prinsip yang tidak tergoyahkan.
"Politik luar negeri Indonesia bukan politik luar negeri yang transaksional," lanjutnya.
Dalam pidato pembukaanya Menlu RI juga menegaskan dukungan politik luar negeri Indonesia kepada multilateralisme dan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari pihak yang mengupayakan solusi bagi berbagai tantangan dunia.
Editor : Boby