KARAWANG, iNews.id - Komisi III DPRD Kabupaten Karawang melalukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pertamina EP Regional 7 Distrik Rengasdengklok. Hal ini lantaran kebocoran pipa milik Pertamina di Dusun Cisoma, Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya yang viral di media sosial.
Ditegaskan Ketua Komisi III, Endang Sodikin, kehadirannya untuk memastikan informasi yang viral di media sosial terkait kebocoran pipa Pertamina yang memberikan dampak terhadap masyarakat.
"Kami minta hasil uji lab kaitan kebocoran pipa yang viral ini segera diberikan kepada kami dan diumumkan kepada masyarakat, satu minggu kedepan. Kita pastikan apakah betul itu air hasil treatment atau masih mengandung limbah B3," tegasnya
Ditempat yang sama, Anggota Komisi III lainnya, Taupik Ismail meminta Pertamina EP untuk mengecek kondisi pipa. Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran pipa di massa mendatang.
"Yang bocor baru satu kita ketahui, lalu bagaimana dengan yang rembes? Jika sampai masih ada zat berbahaya di dalamnya, walau pun sudah treatment, Ini bahaya loh untuk jangka panjang," cetus politisi yang akrab disapa Pipik tersebut.
Meski begitu, pihak Pertamina sebelumnya mengaku, air tersebut sudah melalui proses treatment, yang artinya sudah terbebas dari zat-zat kimia berbahaya atau pun limbah B3.
"Namun kami tidak percaya begitu saja, karena untuk memastikan kualitas air tersebut harus melalui uji laboratorium" ujar Anggota Komisi III DPRD Karawang, Nurlela Saripin, Rabu, (26/1).
Untuk itu, kedatangan para legislator tersebut menurut , meminta penjelasan kepada pihak Pertamina EP terkait kualitas air yang disalurkan melalui pipa yang bocor tersebut.
"Kami tunggu kesiapan Pertamina EP untuk melakukan uji lab dan mengumumkan hasilnya kepada masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Regional 7 Distrik Rengasdengklok, Nasumpena membenarkan adanya kebocoran pipa Pertamina.
"Kemarin ada sedikit kebocoran aliran, sekarang surah kami pindahkan ke pipa lainnya, sehingga menanggulangi kebocoran untuk sementara," ungkap dia.
Ia juga mengaku siap untuk melalukan uji lab terhadap air, tanah serta tumbuhan yang terdampak, untuk memastikan air yang mengalir di pipa tersebut telah melalui treatment dan aman bagi lingkungan.
"Silahkan mau diuji di lab mana, barangkali ada usulan lab yang independen. Tidak harus di lab kami," pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono