KARAWANG, iNewskarawang.id - Komisioner Komnas Perlindungan Anak Jawa Barat, Wawan Wartawan merasa prihatin dengan seringnya sekolah roboh di Kabupaten Karawang.
Lebih lanjut, Wawan menuding bahwa Pemkab Karawang tidak serius dalam mengurus permasalahan pendidikan di Karawang. Sebab, pemkab Karawang dinilai lambat melakukan pembangunan sekolah ditengah banyaknya bangunan sekolah yang rusak parah.
Imbasnya banyak bangunan sekolah ambruk sehingga mengancam keselamatan para murid.
"Padahal APBD Karawang mampu memperbaiki sekolah rusak kalau pemerintahnya peka. Namun karena perbaikan sekolah tidak menjadi prioritas jadi di rehab secara berkala dan memakan waktu yang pada akhirnya keburu sekolah roboh. Padahal ribuan anak sekolah di bangunan rusak," kata Wawan Watawan, Jumat (21/7/23).
Sambungnya, Pemkab Karawang seharusnya peka dan mengutamakan pembangunan sekolah yang banyak rusak. Apalagi banyak anak yang sekolah Di sekolah rusak.
"Berikan kenyamanan dan keamanan anak saat bersekolah. Yang terjadi mereka belajar dihantui ketakutan sekolah bakal roboh," katanya.
Tidak hanya itu, Wawan juga mengatakan jika pemerintah seperti mementingkan pembangunan Di sektor lain ketimbang memperbaiki banyaknya sekolah tidal. Seperti pembangunan drainase yang dinilainya bukan menjadi hal yang prioritas. Seperti pemasangan uditch di sepanjang jalan Ahmad Yani Karawang Barat yang memakan biaya puluhan miliar rupiah tapi manfaatnya untuk orang banyak belum mendesak. Kemudian disepanjang Surotokunto atau didepan kantor PUPR.
"Itu kan belum prioritas karena tidak banyak dimanfaatkan orang banyak. Tapi pemerintah malah menambah proyek tersebut," lanjutnya
Dengan hal tersebut, dirinya menegaskan jika pemerintah punya prioritas kepada pendidikan anggaran, anggaran drainase bisa untuk perbaikan bangunan sekolah yang rusak berat.
"Jumlah sekolah rusak sudah ratusan banyaknya dan tidak menjadi prioritas pemerintah. Dalam setahun ini sudah belasan sekolah roboh tapi pemerintah selalu berkelit soal tidak ada anggaran, " tandasnya
Editor : Frizky Wibisono