KARAWANG, iNewsKarawang.id - Itikaf 10 hari terakhir di bulan Ramadhan sebagai upaya mendapatkan malam Lailatul Qadar harus dilakukan di dalam masjid. Lantas bagaimana dengan Muslim yang mempunyai keterbatasan waktu, apakah boleh mengerjakan itikaf beberapa saat saja?
Al-Allamah, DR. Sholih bin Fauzan -hafidzahullah- menuturkan :
إذا تعذر عليك أن تعتكف العشر الأواخر من رمضان كاملة لماذا لاتعتكف في المسجد ولو لساعة واحده أو يوم واحد ان استطعت او من العشاء الى الفجر
كل يوم نذهب الى المسجد لنصلي العشاء والقيام فلماذا لاتنوي الأعتكاف ولو من العشاء الى صلاة القيام أو حتى الى صلاة الفجر ثم تذهب لعلها توافق ليلة القدر فتفوز فوزا عظيما
"Apabila anda berhalangan untuk melakukan i'tikaf secara sempurna disepuluh akhir ramadhan, maka mengapa anda tidak i'tikaf dimasjid, walaupun hanya satu jam, atau sehari, atau dari isya hingga subuh, sesuai kemampuanmu.
Ustaz Hilal Abu Naufal Al Makassary Hafizhahullah. Pengasuh Pondok Pesantren Darul Furqon Palopo dalam pesannya menyebutkan, sebagai Muslim maka sepantasnyalah itikaf meraih malam Lailatul Qadar di 10 hari terakhir Ramadhan.
"Setiap hari kita berangkat ke masjid untuk mengerjakan sholat isya dan qiyamul lail (tarawih), lalu mengapa Anda tidak berniat untuk itikaf, walaupun hanya dari waktu isya hingga tarawih, atau hingga sholat subuh, setelah pulang. Mudah-mudahan hal tersebut bertepatan dengan malam lailatul qadar sehingga Anda pun meraih kemenangan yang besar."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta