get app
inews
Aa Text
Read Next : Khotbah Jumat: Menghindari Jahiliyah Gaya Baru

7 Bukti Sejarah tentang Keotentikan Alquran, Turun dalam Masa 22 Tahun, 2 Bulan dan 22 Hari

Rabu, 22 Maret 2023 | 20:53 WIB
header img
Banyak bukti kesejarahan tentang Keotentikan Al-Quran. SINDOnews

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Menurut sementara ulama, Alqur'an Alkarim turun dalam masa sekitar 22 tahun atau tepatnya, dua puluh dua tahun, dua bulan dan dua puluh dua hari. 

Dalam kitabnya berjudul "Manahil Al-'Irfan i 'Ulum Al-Qur'an" Abdul Azhim Al-Zarqaniy
menyebutkan ada beberapa faktor pendukung bagi pembuktian otentisitas Alquran sebagai  berikut :

 (1) Masyarakat Arab , yang hidup pada masa turunnya Alquran, adalah masyarakat yang tidak mengenal baca tulis. Karena itu, satu-satunya andalan mereka adalah hafalan. Dalam hal hafalan, orang Arab --bahkan sampai kini-- dikenal sangat kuat. 

(2) Masyarakat Arab --khususnya pada masa turunnya Alquran-- dikenal sebagai masyarakat sederhana dan bersahaja: Kesederhanaan ini, menjadikan mereka memiliki waktu luang yang cukup, di samping menambah ketajaman pikiran dan hafalan. 

(3) Masyarakat Arab sangat gandrung lagi membanggakan kesusastraan; mereka bahkan melakukan perlombaan-perlombaan dalam bidang ini pada waktu-waktu tertentu.

(4) Alquran mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan bahasanya dan sangat mengagumkan bukan saja bagi orang-orang mukmin, tetapi juga orang kafir. Berbagai riwayat menyatakan bahwa tokoh-tokoh kaum musyrik seringkali secara sembunyi-sembunyi berupaya mendengarkan ayat-ayat Alquran yang dibaca oleh kaum Muslim. Kaum Muslim, di samping mengagumi keindahan bahasa Alquran, juga mengagumi kandungannya, serta meyakini bahwa ayat-ayat Alquran adalah petunjuk kebahagiaan dunia dan akhirat. (5) Alquran, demikian pula Rasul SAW, menganjurkan kepada kaum Muslim untuk memperbanyak membaca dan mempelajari Alquran dan anjuran tersebut mendapat sambutan yang hangat. (6) Ayat-ayat Alquran turun berdialog dengan mereka, mengomentari keadaan dan peristiwa-peristiwa yang mereka alami, bahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Di samping itu, ayat-ayat Alquran turun sedikit demi sedikit. Hal itu lebih mempermudah pencernaan maknanya dan proses penghafalannya.

(7) Dalam Alquran, demikian pula hadis-hadis Nabi, ditemukan petunjuk-petunjuk yang mendorong para sahabatnya untuk selalu bersikap teliti dan hati-hati dalam menyampaikan berita --lebih-lebih kalau berita tersebut merupakan Firman-firman Allah atau sabda Rasul-Nya.

Menurut Abdul Azhim Al-Zarqaniy, faktor-faktor di atas menjadi penunjang terpelihara dan dihafalkannya ayat-ayat Alquran. Itulah sebabnya, banyak riwayat sejarah yang menginformasikan bahwa terdapat ratusan sahabat Nabi SAW yang menghafalkan Alquran. "Bahkan dalam peperangan Yamamah, yang terjadi beberapa saat setelah wafatnya Rasul SAW, telah gugur tidak kurang dari tujuh puluh orang penghafal Alquran," ujar Abdul Azhim Al-Zarqaniy. Walaupun Nabi SAW dan para sahabat menghafal ayat-ayat Alquran, namun guna menjamin terpeliharanya wahyu-wahyu Ilahi itu, beliau tidak hanya mengandalkan hafalan, tetapi juga tulisan. Sejarah menginformasikan bahwa setiap ada ayat yang turun, Nabi SAW lalu memanggil sahabat-sahabat yang dikenal pandai menulis, untuk menuliskan ayat-ayat yang baru saja diterimanya, sambil menyampaikan tempat dan urutan setiap ayat dalam surahnya. Ayat-ayat tersebut mereka tulis dalam pelepah kurma, batu, kulit-kulit atau tulang-tulang binatang. Sebagian sahabat ada juga yang menuliskan ayat-ayat tersebut secara pribadi, namun karena keterbatasan alat tulis dan kemampuan maka tidak banyak yang melakukannya disamping kemungkinan besar tidak mencakup seluruh ayat Alquran.

"Kepingan naskah tulisan yang diperintahkan oleh Rasul itu, baru dihimpun dalam bentuk 'kitab' pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar ra ," ujar Abdul Azhim Al-Zarqaniy.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut