JAKARTA, iNewsKarawang.id - Tua-tua keladi mungkin merupakan ungkapan yang tepat untuk menggambarkan sosok Hendra Setiawan.
Di usia 38 tahun, Hendra Setiawan masih punya skill kecepatan membuat pelatih China Ferguso, terkejut melihat aksinya.
Salah satunya ditunjukkan saat berhadapan dengan pasangan China, Liang Wei Keng/Wang Chang, di semifinal Malaysia Masters 2022.
Beberapa kali, kecepatan Hendra di depan net membuat wakil China itu tidak dapat berkutik. Hingga akhirnya, Liang Wei Keng dan Wang Chang, harus menyerah dalam duel rubber game denga skor 15-21, 21-19, dan 27-29.
Tidak hanya ganda China, pasangan asal Korea Selatan, yakni Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae, juga pernah menjadi korban kecepatan Hendra di depan net. Beberapa kali, aksi cepat pria 38 tahun itu membuat pasangan Korea itu kewalahan hingga kena mental.
Tidak butuh waktu lama, The Daddies pun langsung menyudahi laga dalam duel straight game. Ahsan/Hendra menang dnegan skor 21-15 dan 22-20.
Seo Seung Jae juga bukan kali itu merasakan kecepatan Hendra Setiawan. Bersama pasangannya yang lain, yakni Choi Sol Gyu, Seo Seung Jae juga dibuat kewalahan menghadapi kecepatan Hendra Setiawan.
Bertemu di semifinal BWF World Tour Finals 2022, Choi/Seo sempat mengimbangi permainan The Daddies di babak pertama. Namun, kecepatan intersep Hendra Setiawan berhasil menjadi kunci untuk Ahsan/Hendra mengalahkan pasangan Korea tersebut 23-21 dan 21-13.
Di usianya yang tidak lagi muda, kecepatan Hendra bahkan masih bisa disamakan dengan Kevin Sanjaya. Hal ini sempat terlihat saat The Daddies bertanding melawan pasangan muda Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Secara beruntun, empat pukulan cepat di depan net membuat pasangan muda berjuluk The Babies itu kewalahan. Bahkan, sergapan Hendra sambil melompat di ujung rally berhasil mendulang poin untuk The Daddies.
Pasangan muda lain dari Indoneia, Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto juga menjadi korban Hendra. Berjumpa di semifinal BWF World Championship 2022, pasangan yang biasa disebut Fajri itu harus bertarung sengit dengan The Daddies selama tiga gim.
Kecepatan Hendra di depan net berulang kali membuat Fajar/Rian gagal mengembalikan bola. Salah satunya adalah menjelang interval gim ketiga. Intersep beruntun Hendra membuat juniornya itu mati kutu. Alhasil, duet Fajri pun harus dipaksa menyerah oleh seniornya 21-23, 21-12, dan 16-21.
Kemampuan luar biasa Hendra memang bukan baru muncul akhir-akhir ini. Sudah sejak lama, pasangan Mohammad Ahsan ini menjadi momok yang menakutkan dengan kecepatannya saat di depan net.
Editor : Frizky Wibisono