Hingga pada suatu ketika di musim paceklik, para saudara Nabi Yusuf mendatanginya untuk meminta makanan. Nabi Yusuf menerima kedatangan mereka dengan lapang dada meski pernah dijahati beberapa tahun silam. Inilah akhlak mulia seorang nabi.
Terkait kisah pernikahan Nabi Yusuf dan Zulaikha, memang tidak disebutkan dalam Alquran maupun hadits, namun diceritakan oleh para ahli tafsir.
“Dalam riwayat shahih dan Alquran hanya diceritakan jelas tentang Zulaikha yang mengganggu Yusuf, Yusuf masuk penjara, lalu naik takhta sampai menjadi raja. Selesai sampai situ,” kata Buya Yahya.
Lebih lanjut, kisah percintaan Nabi Yusuf dengan Zulaikha, sebagaimana diceritakan oleh para ahli tafsir seperti Imam Thabari dan Imam Suyuti, bahwasanya Siti Zulaikha begitu mencintai Nabi Yusuf hingga rasa cintanya yang begitu dalam. Ketika Nabi Yusuf dipenjara, ia bahkan tak berhenti menangis hingga dikisahkan matanya buta dan kulitnya nampak menua.
Lalu ketika Nabi Yusuf telah naik tahta dan menjadi raja, ditanyakan oleh seseorang mengenai apakah ia mengetahui wanita tua yang ada di hadapannya. Lalu di situlah sang wanita tua menjawab bahwa ialah yang merawat Nabi Yusuf selama 11 tahun, yang menyebabkannya masuk penjara. Mengakulah wanita itu bahwa ialah Imra’atul Aziz, Zulaikha.
Mengetahui hal itu, menurut kisah tafsir, Nabi Yusuf menikahinya untuk membalas budi baik Zulaikha, lalu seketika wanita yang sudah lama taubat kepada Allah itu diberkahi sebuah keajaiban karena seketika penampilannya berubah menjadi muda kembali.
“Ini cerita bukan dari hadits Nabi atau Alquran, ini namanya Israiliyat, atau cerita yang dinukil dari kisah masyarakat Bani Israil,” ungkap Buya.
“Kaidahnya sederhana, Nabi sudah memberi rambu-rambu. Boleh kok ambil kisah dari Bani Israil, dan itu tidak apa-apa, asalkan tidak bertentangan dengan syariat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,” terang pendakwah kelahiran Blitar ini.
Kisah Israiliyat dari para ahli tafsir ini lanjut Buya Yahya, diyakini bukanlah suatu masalah. Buya…
Editor : Boby